Mengenal Fungsi Desentralisasi dari Mata Uang Crypto
Mata uang crypto diciptakan untuk memberikan sifat desentralisasi dari keseluruhan sistemnya dalam pasar keuangan. Bukan hanya sebagai aset keuangan, mata […]
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dikabarkan menyiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan laba di tahun ini. Strategi tersebut mulai dari meningkatkan efektivitas dalam penyaluran kredit hingga peningkatan layanan digital banking.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, pihaknya akan menyalurkan kredit secara selektif pada tahun ini. Kredit tersebut akan tertuju pada sektor telekomunikasi, jasa kesehatan, dan agrikultur, serta mempertimbangkan sektor-sektor unggulan di masing-masing wilayah Indonesia.
Strategi lain yang dikembangkan Bank Mandiri adalah dengan berfokus pada pengembangan digitalisasi produk dan proses. Pengembangan digitalisasi ini diharapkan bisa menjadi alternatif sumber pendapatan.
Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi menjelaskan, ada beberapa inovasi digital banking yang akan dilakukan tahun ini. Inovasi itu mulai dari layanan open banking API, layanan chat banking, layanan Mandiri Pay Later, hingga implementasi QRIS.
Dari layanan digital banking, BMRI mengharapkan pendapatan berbasis biaya jasa sebesar Rp 3 triliun tahun ini. Bank Mandiri dikabarkan telah mencetak laba bersih konsolidasi sebesar Rp 14,03 triliun hingga kuartal ketiga 2020, terkoreksi 30,73% dibandingkan periode sama tahun silam.
Pendapatan bunga bersih (net interest income) perseroan juga turun 4,27% secara tahunan menjadi Rp 43,39 triliun. Penurunan terjadi karena BMRI menjalankan program restrukturisasi kredit bagi para debitur terdampak pandemi Covid-19.
Di sisi lain, Bank Mandiri terus menjaga kontribusi untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi Covid-19. Hal itu terlihat pada laju penyaluran kredit Bank Mandiri secara konsolidasi, yang meningkat 3,79% secara tahunan.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, mengatakan sebelumnya, BMRI mendukung Kementerian Sosial dalam melindungi masyarakat lapisan bawah dari dampak pandemi Covid-19. Untuk tahun ini, BMRI siap membantu menyalurkan bantuan sosial (bansos) senilai Rp 18,6 triliun.
Baca juga: Saham PLIN Kena Suspensi, Dikabarkan Akibat Modal
Selama tahun 2020, Bank Mandiri telah menyalurkan bantuan sebesar total Rp 13,5 triliun. Dana tersebut disalurkan melalui program sembako atau bantuan pangan non-tunai (BPNT), program keluarga harapan (PKH), dan program bantuan sosial tunai kepada masyarakat.
Dana bantuan sosial senilai Rp 18,6 triliun terdiri atas bantuan sosial program keluarga harapan kepada sekitar 2,1 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan bantuan sosial program sembako kepada sekitar 4,3 juta KPM, secara rinci.
Dilansir dari Investor’s Daily
Mata uang crypto diciptakan untuk memberikan sifat desentralisasi dari keseluruhan sistemnya dalam pasar keuangan. Bukan hanya sebagai aset keuangan, mata […]
Dalam trading forex, tidak bisa dipungkiri bahwa mayoritas kosa kata yang akan digunakan mayoritas adalah dalam Bahasa Inggris seperti kata […]
Pasangan mata uang GBPUSD, Pound Sterling (GBP) dan Dolar Amerika (USD), diprediksi akan mengalami pergerakan turun akibat USD yang berpotensi […]
Grayscale dikabarkan telah melakukan pembelian Bitcoin senilai 4.618 Bitcoin yang dibeli dengan harga sekitar $182 Juta. Diprediksi bahwa pembelian dari […]
PT Polaris Investama Tbk (PLAS) menjadi salah satu emiten yang akan segera dikeluarkan dari Bura Efek Indonesia (BEI) atau melakukan […]
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah mengeluarkan dana sebesar Rp6,49 miliar untuk kegiatan eksplorasi pada bulan Desember 2020 lalu. Eksplorasi […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.