China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Saham PMPP yang baru saja resmi melantai hari ini dikabarkan telah mengalami apresiasi sekitar 25%. Pergerakan ini menandakan banyaknya minat terhadap saham baru dari investor yang nampaknya sedang terus terjadi beberapa waktu ke belakang.
Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini memiliki penghuni baru yaitu perusahaan yang bergerak di sektor pengolahan udang. Perusahaan ini adalah PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMPP) secara resmi mencatatkan sahamnya di bursa hari ini.
Saat perdana diperdagangkan, saham PMPP langsung melesat 25% ke harga Rp 420 dari sebelumnya Rp 370. Volume perdagangannya mencapai 6,25 juta saham dengan nilai perdagangan mencapai Rp 2,43 miliar.
Adapun saham PMPP diperdagangkan sebanyak 329 kali, dan emiten ini merupakan emiten ke 50 yang melantai di bursa tahun 2020. Emiten ini menawarkan 353 juta saham atau setara 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Sahamnya ditawarkan dengan harga Rp 336 saat perdana diperdagangkan. Dengan demikian, melalui proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) itu PMPP meraup dana segar hingga Rp 118,6 miliar.
Dalam menggelar IPO, PMPP menggandeng PT Sinarmas Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sehingga pelaksanaan pelantaian ini prosesnya sudah terjamin akibat dua sekuritas yang membantunya merupakan sekuritas ternama.
Mengutip keterangan resminya, sebesar 66,50% dari dana yang dihimpun akan digunakan sebagai belanja modal untuk pembangunan pabrik baru yakni pabrik ke delapan. Dana itu juga akan digunakan untuk pembelian mesin serta fasilitas penunjang supaya produksi pre-fried breaded product meningkat.
Pembangunan pabrik tersebut rencananya akan dilakukan pada Januari 2021. Seluruh lahannya sudah siap, sehingga pembangunannya akan dimulai pada bulan depan. Pembangunan pabrik itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan menambah varian produk yang dipasarkan.
Baca juga: Saham TLKM Potensi Beli Dengan Turunnya IHSG
Sementara, 33,5% dari dana yang dihimpun dimanfaatkan untuk modal kerja PMPP seperti pembelian bahan baku udang dan bahan baku pelengkap untuk produksi produk.
Perusahaan menambahkan, walau kondisi pasar dibayang-bayangi pandemi Covid-19, PMPP masih mampu membukukan kinerja yang positif. Hal ini tercermin dari volume penjualan PMPP di bulan Juni 2020 yang meningkat 14% secara tahunan atau year on year (yoy).
Kenaikan volume penjualan ini turut mendorong penjualan PMPP hingga 12,6% secara tahunan menjadi US$ 83 juta. Pencapaian ini menurut perusahaan mampu membuktikan kemampuan untuk menjalankan strategi usaha dan menghadapi tantangan selama pandemi Covid-19.
Dilansir dari IPOT NEWS
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.