China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Grup Salim melalui PT Indolife Pensiontama dikabarkan telah melakukan pembelian saham dengan jumlah yang cukup besar. Transaksi ini membuat Grup Salim menjadi salah satu grup yang nampaknya percaya diri walau sedang berada di era pandemi.
Walaupun begitu, masih banyak pihak yang bingung untuk apa sebenarnya pembelian saham sebanyak ini. Selain itu banyak pihak juga yang bertanya bagaimana tahap ke depan setelah pembelian ini.
Dikabarkan bahwa Grup Salim sah menjadi pemegang saham baru PT Bank Mega Tbk. Hal ini disebabkan transaksi sahamnya sebesar Rp 2,7 Triliun untuk membeli 402.083.149 lembar Bank Mega Tbk.
Sebelumnya kepemilikan saham ini dikendalikan oleh Chairul Tanjung lewat CT Corpora. Sehingga dikabarkan bahwa Grup Salim melakukan pembelian tersebut dari kepemilikan Chairul Tanjung.
Adapun transaksi saham Indolife di Bank Mega tersebut tercantum dalam laporan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia untuk transaksi 30 Desember 2020 oleh pemegang saham di atas 5%.
Dalam laporan tersebut, Indolife memiliki 422.807.744 lembar saham perusahaan dengan kode emiten MEGA setelah transaksi. Jumlah tersebut terdiri dari tiga transaksi, masing-masing 304.610.691 lembar, 22.624.595 lembar, dan 95.572.458.
Data Bloomberg menunjukkan, pada 28 Desember 2020, terjadi transaksi tutup sendiri atau crossing yang melibatkan broker yang sama. Saat itu, terdapat transaksi 304.610.691 lembar saham senilai Rp 2,07 triliun lewat broker Maybank Kim Eng Securities.
Dua hari kemudian, 30 Desember 2020, juga terjadi transaksi crossing sebanyak 95.572.458 lembar saham senilai Rp 663,19 miliar lewat broker Net Sekuritas. Data transaksi di Bloomberg ini setidaknya cocok dengan laporan di KSEI.
Pembelian ini dikabarkan terjadi akibat kepercayaan baru yang muncul terhadap Bank Mega. Hal ini disebabkan kinerja Bank Mega yang terlihat terus berkembang setiap harinya untuk menjadi lebih positif.
Harga saham yang dibeli Indolife diperkirakan terjadi pada harga Rp 6.726,33 per lembar, atau di bawah harga pasar. Pada 28 Desember 2020 tercatat harga saham Bank Mega ditutup di level Rp 7.000 sedangkan pada 30 Desember 2020 sebesar Rp 7.200 per lembar.
Baca juga: ANTM Masih Terus Naik Bersama Beberapa Sentimen
Masuknya Indolife sebagai pemegang saham Bank Mega menjadikan Grup Salim menjadi pemegang saham terbesar kedua dalam induk konglomerasi keuangan CT Corp itu. Pada 10 Desember 2020 tercatat pemegang saham Bank Mega terdiri atas PT Mega Corpora (58,01%) dan publik (41,98 %).
Bank Mega pada September lalu mencatatkan laba bersih tumbuh 27,8% menjadi Rp 1,8 Triliun. Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib, menyebutkan pihaknya memiliki strategi menjaga profitabilitas yakni fokus pada peningkatan pendapatan melalui pendapatan bunga bersih dan fee base income serta menurunkan biaya.
Kenaikan laba juga disumbang dari meningkatnya fee based income sebesar 3,1% menjadi Rp 1,64 Triliun. Di sisi lain, penurunan biaya operasional memicu rasio BOPO turun menjadi 71%, dari periode yang sama tahun lalu sebesar 74,8%.
Dilansir dari Bisnis Tempo
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.