Tren Investasi di Indonesia Semakin Inklusif Namun Minim Literasi
Tren Investasi di Indonesia Semakin Meningkat, Namun Masih Kurang Literasi? Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan generasi muda di bawah […]
Saham di kawasan Asia tampak siap untuk memulai waspada pada hari Jumat sehubungan dengan meningkatnya ketegangan antara AS dan Tiongkok. Kondisi ini menambah kekhawatiran tentang laju pemulihan ekonomi dari pandemi coronavirus. Sejauh ini Dolar terpantau stabil, sedangkan yield Treasury terpantau turun.
Futures menunjuk catatan yang lebih rendah di Jepang dan Hong Kong, dan flat di Australia. Kontrak AS berdetak lebih tinggi. Tiongkok menanggapi tuduhan dari Presiden Donald Trump, pihak negeri bamboo tersebut memperingatkan bahwa mereka akan menjaga kedaulatan, keamanan dan kepentingannya, dan mengancam tindakan balasan, menyeret dana perdagangan pertukaran besar Hong Kong dengan kisaran alokasi hampir 4%. S&P 500 ditutup lebih rendah, dengan tanda-tanda yang semakin kuat bahwa Trump akan menjadikan sikap kerasnya terhadap Tiongkok sebagai elemen kunci dari upaya pemilihan ulangnya. Sejauh ini sektor energi, teknologi, dan utilitas memimpin kerugian.
Baca juga: Saham Asia Pasifik Alami Penurunan
Hari Jumat ini investor akan fokus pada pembukaan acara politik terbesar Tiongkok tahun ini, the National People’s Congress, di mana para pemimpin penting negara terkait harus mengungkapkan berapa banyak yang mereka rencanakan untuk dihabiskan pada stimulus untuk mendukung ekonomi pasca virus corona ini menyebar. Beijing juga bersiap untuk memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong, sebuah unjuk kekuatan hukum yang dapat memperburuk ketegangan dan mengancam akan menyalakan kembali protes kekerasan.
“Risiko geopolitik itu bermakna. Ini kekhawatiran bagi pasar, merupakan sumber potensial kelemahan dan koreksi,” ungkap David Riley, kepala strategi investasi di BlueBay Asset Management LLP mengatakan dalam Bloomberg TV.
Sementara itu, pertemuan darurat dari Bank Jepang pada hari Jumat mungkin akan fokus pada pendanaan baru untuk bisnis yang sedang berjuang melawan kehancuran sektor ekonmi yang terjadi di seluruh dunia. Sepertinya dengan tidak ada perubahan yang diharapkan untuk langkah-langkah stimulus utama. Di tempat lain, minyak mentah mengalami rebound dari penurunan jelas yang sempat sebelumnya dan juga penurunan harga emas di pasaran.
Dilansir dari Bloomberg.com
Tren Investasi di Indonesia Semakin Meningkat, Namun Masih Kurang Literasi? Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan generasi muda di bawah […]
Saham Indofood Melemah Dampak Melonjaknya Harga Gandum Harga saham duo emiten konsumen milik Grup Salim bergerak melemah pada perdagangan hari ini, […]
Garuda Indonesia Tunda Right Issue, Kenapa ya? PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menunda agenda persetujuan pemegang saham terkait penambahan modal […]
Harga Bitcoin Hari Ini, Yuk Cek! Kondisi pasar kripto makin membaik setelah goncangan sejak April yang membuat harga dan kapitalisasi […]
Rupiah berhasil menguat di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) hingga di pertengahan perdagangan Kamis (11/8/2022), setelah rilis data inflasi AS […]
Kripto Hari Ini, Yuk Cek Kabarnya~! Harga mayoritas kripto hari ini Kamis (11/8) cenderung menguat, di mana investor cenderung merespons […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.