Harga Bitcoin Pulih? 

Pergerakan pasar aset kripto pada pekan keempat September 2022 cukup bervariasi. Sejumlah aset kripto, khususnya jajaran teratas tak bisa mempertahankan penguatan dalam waktu lama, begitupun dengan penurunan.

Beberapa sentimen beberapa waktu terakhir seperti The Merge Ethereum ternyata tidak dapat mendorong pasar kripto menguat lebih jauh. Di sisi lain, kondisi pasar kripto diperparah dengan The Fed yang menaikkan suku bunga. Ancaman resesi di berbagai negara pun semakin terlihat yang kemungkinan bakal mempengaruhi pasar kripto.

Dilansir dari Coinmarketcap, Kamis (29/9/2022) mayoritas kripto jajaran teratas berada di zona hijau, dengan Bitcoin alami penguatan tipis 3,19 persen dalam 24 jam terakhir. Bitcoin kini diperdagangkan di kisaran USD 19.439 atau sekitar Rp 296,5 juta.

Sedangkan Ethereum menguat jauh lebih tinggi. Ethereum diperdagangkan di kisaran USD 1.330 atau sekitar Rp 20,2 juta, Ether menguat 3,31 persen dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Walmart Luncurkan Toko Virtual di Platform Roblox

Mengenai pergerakan pasar kripto dan Bitcoin keseluruhan pada pekan keempat September 2022, Country Manager, Luno Indonesia, Jay Jayawijayaningtiyas menilai, pada pekan ini, Bitcoin (BTC) kembali pulih dan berhasil menyentuh harga USD 20.000 (sekitar Rp 303 juta).

Namun, pergerakan ini menurut Jay, masih harus terus diamati mengingat saat ini Bitcoin masih berada di rentang konsolidasinya dalam tiga bulan, yakni di antara USD 17.500 (sekitar Rp 265 juta) dan USD 25.000 (sekitar Rp 378 juta).

“Untuk memastikan Bitcoin sudah pulih dan stabil, Bitcoin perlu menembus USD 25.000 (sekitar Rp 378 juta) dalam jangka waktu yang lebih panjang,” ujar Jay dalam siaran pers dikutip, Kamis (29/9/2022).

Jay menambahkan, sejak merging, Ethereum (ETH) belum menunjukkan  kinerja yang cukup baik dibandingkan aset kripto lain.

“Hal tersebut mengakibatkan penurunan pangsa pasar ETH ke angka 17.4 persen. Selain itu, ketidakpastian terkait resesi berdampak pada situasi pasar yang juga memengaruhi keputusan investor untuk berinvestasi di aset kripto,” pungkas Jay.

Sumber

Baca juga: Ini Dia Penyebab Rupiah Anjlok, Simak Penjelasan BI