ANTM berencana mengembangkan industri Lithium Battery bersama CATL dalam rangka mendorong produktivitas perusahaannya. Langkah ini juga merupakan bagian dari inovasinya untuk mendukung kemajuan bidang kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

ANTM Berencana Mengembangkan Industri Lithium Battery

Untuk meningkatkan kinerjanya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berencana membangun rantai pasok industri Lithium Battery dengan Konsorsium CATL. Kerja sama ini telah resmi disahkan melalui penandatanganan perjanjian konsorsium.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif ikut menyaksikan penandatanganan Pokok Perjanjian Proyek Kerja Sama Rantai Pasok Industri Lithium Battery di Indonesia antara PT Antam Tbk dan Konsorsium CATL.

Menteri ESDM nampaknya mengapresiasi tujuan langkah ini akibat dianggap meningkatkan nilai tambah mineral di dalam negeri. Arifin menyatakan bahwa Kementerian ESDM mengapresiasi Antam untuk mewujudkan peningkatan nilai tambah mineral di dalam negeri. Apresiasi juga diberikan kepada rencana pembangunan rantai pasok industri Lithium Battery di Indonesia dengan Konsorsium CATL.

Arifin berharap, penandatanganan ini membentuk pionir dalam hilirisasi bijih nikel kadar rendah sebagai bahan baku baterai untuk kendaraan bermotor listrik. Selain itu, beliau berharap langkah ini dapat menggerakkan roda perekonomian daerah sekitar tambang dan nasional.

Potensi Indonesia Sangat Besar

Kementerian ESDM menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi pengembangan industri Lithium Battery yang sangat besar. Hal ini disebabkan potensi cadangan unsur nikel, kobalt, dan mangaan yang besar di dalam negeri.

Adapun, proyek hilirisasi ini telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Oleh karena itu, Pemerintah terus mendorong pembangunan smelter, khususnya penghasil nikel sulfat dan kobalt sulfat.

Menteri ESDM juga menyampaikan peraturan terlah diterbitkan untuk mendukung investasi industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

Baca juga: IHSG Terkoreksi, Namun Sentimen Masih Positif Mendorong Naik

Pemerintah berharap, Indonesia nantinya dapat bersaing secara global dalam penyediaan kendaraan listrik. Kementerian ESDM berharap  Indonesia mampu menjadi negara yang berdayaguna dan berdaya saing dalam menyediakan kendaraan listrik dengan membentuk global value chain di dalam negeri.

Hingga saat ini, kabar kemajuan ANTM dalam partisipasinya untuk mengembangkan industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai masih dianggap sentimen positif. Sehingga, hingga saat ini Saham ANTM masih terlihat terus naik terdorong sentimen positif ini.

Dilansir dari IPOT NEWS

Tags: