China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
ANTM berencana mengembangkan industri Lithium Battery bersama CATL dalam rangka mendorong produktivitas perusahaannya. Langkah ini juga merupakan bagian dari inovasinya untuk mendukung kemajuan bidang kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
Untuk meningkatkan kinerjanya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berencana membangun rantai pasok industri Lithium Battery dengan Konsorsium CATL. Kerja sama ini telah resmi disahkan melalui penandatanganan perjanjian konsorsium.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif ikut menyaksikan penandatanganan Pokok Perjanjian Proyek Kerja Sama Rantai Pasok Industri Lithium Battery di Indonesia antara PT Antam Tbk dan Konsorsium CATL.
Menteri ESDM nampaknya mengapresiasi tujuan langkah ini akibat dianggap meningkatkan nilai tambah mineral di dalam negeri. Arifin menyatakan bahwa Kementerian ESDM mengapresiasi Antam untuk mewujudkan peningkatan nilai tambah mineral di dalam negeri. Apresiasi juga diberikan kepada rencana pembangunan rantai pasok industri Lithium Battery di Indonesia dengan Konsorsium CATL.
Arifin berharap, penandatanganan ini membentuk pionir dalam hilirisasi bijih nikel kadar rendah sebagai bahan baku baterai untuk kendaraan bermotor listrik. Selain itu, beliau berharap langkah ini dapat menggerakkan roda perekonomian daerah sekitar tambang dan nasional.
Kementerian ESDM menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi pengembangan industri Lithium Battery yang sangat besar. Hal ini disebabkan potensi cadangan unsur nikel, kobalt, dan mangaan yang besar di dalam negeri.
Adapun, proyek hilirisasi ini telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Oleh karena itu, Pemerintah terus mendorong pembangunan smelter, khususnya penghasil nikel sulfat dan kobalt sulfat.
Menteri ESDM juga menyampaikan peraturan terlah diterbitkan untuk mendukung investasi industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
Baca juga: IHSG Terkoreksi, Namun Sentimen Masih Positif Mendorong Naik
Pemerintah berharap, Indonesia nantinya dapat bersaing secara global dalam penyediaan kendaraan listrik. Kementerian ESDM berharap Indonesia mampu menjadi negara yang berdayaguna dan berdaya saing dalam menyediakan kendaraan listrik dengan membentuk global value chain di dalam negeri.
Hingga saat ini, kabar kemajuan ANTM dalam partisipasinya untuk mengembangkan industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai masih dianggap sentimen positif. Sehingga, hingga saat ini Saham ANTM masih terlihat terus naik terdorong sentimen positif ini.
Dilansir dari IPOT NEWS
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.