Mengenal Fungsi Desentralisasi dari Mata Uang Crypto
Mata uang crypto diciptakan untuk memberikan sifat desentralisasi dari keseluruhan sistemnya dalam pasar keuangan. Bukan hanya sebagai aset keuangan, mata […]
Indikator Fibonacci merupakan salah satu indikator yang sangat sering digunakan dalam perdagangan spekulasi di pasar keuangan. Kemarin, adalah hari terbentuknya Indikator Fibonacci, dan bersamaan dengan apresiasi bitcoin sekitar $5,000 dari titik tertinggi 2019.
Oleh karena itu, untuk merayakannya, dalam artikel ini akan dijelaskan lebih dalam bagaimana Indikator ini dapat membantu dalam mencari keuntungan. Hal ini disebabkan sebelumnya juga prediksi telah dibuat terhadap bitcoin yang juga menggunakan Fibonacci Sequence yang ternyata terjadi saat ini.
Walaupun bitcoin berbeda dari aset keuangan lainnya, aset ini tetap mengikuti pergerakan aset keuangan pada umumnya. Aset ini telah melewati siklus apresiasi dan depresiasi terhadap batas atas dan bawahnya yang terlihat sama dengan pergerakan aset lain seperti saham dan komoditas lain.
Seluruh jaringan bitcoin sendiri, dibentuk dari kode-kode matematika dan seluruh transaksinya juga sangat bergantung pada mekanisme matematika. Oleh karena itu, sangat wajar jika aset kripto, terutama bitcoin, memiliki tanggapan yang kuat terhadap batas atas dan bawah yang dibentuk dari perhitungan matematika.
Baca juga: Ripple Diprediksi Naik Menembus $0.75 dari Grafik Mingguan
Batas-batas matematika ini dibuat dari Fibonacci Sequence yang menjumlahkan dua nilai sebelumnya untuk membuat nilai saat ini dan ke depannya. Pada 23 November dunia merayakan terbentuknya indikator ini yang dibuat oleh matematis dari Italia.
Leonardo Bonacci dari Pisa, pengarang dari Liber Abaci, yang dikenal dengan buku kalkulasi menggunakan indikator tersebut untuk memprediksi populasi kelinci. Sehingga, penggunaan tersebut memperkuat efektivitas dari indikator ini dan hingga saat ini masih digunakan terutama sebagai rasio emas.
Apresiasi Bitcoin Menuju Harga Tertinggi 2019
Grafik di atas memperlihatkan bahwa titik tertinggi 2019 berada di titik 61,8% Fibonacci, yang merupakan rasio emas. Jika harga bergerak dari titik Fibonacci tersebut, umumnya akan ada putar balik arah yang kuat.
Grafik di atas juga memperlihatkan bahwa batas-batas Fibonacci merespon dengan sangat tepat terhadap pergerakan turun bitcoin. Hal ini memperlihatkan bagaimana efektifnya Fibonacci memprediksi tujuan harga, dan saat ini nampaknya 61,8% akan memprediksi apresiasi yang cukup baik.
Pergerakan Mingguan Bitcoin
Indikator Fibonacci dengan ekstensi dapat menjadi prediksi untuk tujuan harga apresiasi saat ini seperti titik 161,8% yang dekat dengan harga tertinggi 2019. Saat ini juga titik 61,8% menjadi batas bawah yang sangat baik untuk bitcoin.
Oleh karena itu, dapat dilihat bagaimana efektivitas Fibonacci dalam menentukan target dalam pergerakan harga. Jika bitcoin mengalami koreksi, target selanjutnya ada pada titik 61,8% setelah menyentuh batas atasnya, seperti pada pergerakan sebelumnya yang terbukti tepat sebelumnya.
Dilansir dari News BTC
Mata uang crypto diciptakan untuk memberikan sifat desentralisasi dari keseluruhan sistemnya dalam pasar keuangan. Bukan hanya sebagai aset keuangan, mata […]
Dalam trading forex, tidak bisa dipungkiri bahwa mayoritas kosa kata yang akan digunakan mayoritas adalah dalam Bahasa Inggris seperti kata […]
Pasangan mata uang GBPUSD, Pound Sterling (GBP) dan Dolar Amerika (USD), diprediksi akan mengalami pergerakan turun akibat USD yang berpotensi […]
Grayscale dikabarkan telah melakukan pembelian Bitcoin senilai 4.618 Bitcoin yang dibeli dengan harga sekitar $182 Juta. Diprediksi bahwa pembelian dari […]
PT Polaris Investama Tbk (PLAS) menjadi salah satu emiten yang akan segera dikeluarkan dari Bura Efek Indonesia (BEI) atau melakukan […]
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) telah mengeluarkan dana sebesar Rp6,49 miliar untuk kegiatan eksplorasi pada bulan Desember 2020 lalu. Eksplorasi […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.