Kondisi Eropa dan Jepang, nampaknya mendorong EURJPY untuk bergerak turun disebabkan oleh keputusan Bank Sentral Jepang dan kondisi Covid-19 Eropa. Saat ini Bank Sentral Jepang belum menekankan kebijakan ekspansif kembali yang kemungkinan memperkuat Yen Jepang (JPY). Tetapi, di saat yang bersamaan, Euro (EUR) mengalami depresiasi akibat kasus Covid-19 yang belum turun.

Kondisi Eropa dan Jepang

Yen Jepang nampaknya akan terus bergerak naik terhadap beberapa mata uang utama akibat keputusan bank sentralnya yang memperlambat tempo kebijakan ekspansif. Langkah ini diambil oleh bank sentral untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi sehingga nilai Yen tetap kuat. Selain itu, laporan kuartal dari pemegang kebijakan yang akan dipublikasi kemungkinan akan memperlihatkan revisi dalam target pertumbuhan dan inflasi DI 2020. Selain itu juga terdapat insentif baru dari perdana menteri mengenai kebijakan pariwisata yang nampaknya akan juga mendorong perekonomian.

Kemudian, data inflasi melalui harga konsumen juga masih sama sejak September 2016 dan inflasi inti berada di -0,3%. Walau bank sentral tidak menutup kemungkinan dorongan ekspansif tambahan, kondisi perekonomian memprediksi bahwa hal tersebut tidak akan dilakukan. Ditambah dengan kondisi Covid-19 yang menurun dan data perekonomian yang diprediksi membaik, nampaknya Yen akan terus menguat.

Di sisi lain, Eropa mengalami peningkatan baru dalam kasus Covid-19 yang nampaknya akan membatasi pertumbuhan perekonomian kembali. Italia menutup perekonomiannya sejak Mei dan Spanyol juga menerapkan jam malam dengan angka yang naik di atas 12.000 kasus. Perancis juga mengumumkan penutupan sebulan penuh dengan angka kematian yang melewati 523 kematian. Oleh karena masih ganasnya kasus Covid-19 di Eropa, kemungkinan EUR berpotensi terus melemah.

EURJPY Berpotensi Turun

Akibat sentimen positif dari Jepang, dan sentimen buruk dari Eropa nampaknya EURJPY berisiko untuk terus turun. Hal ini juga disebabkan oleh JPY yang merupakan mata uang pengaman, sehingga kemungkinan akan banyak dana berpindah ke Yen Jepang di Eropa sebagai pengaman.

Pergerakan Harian EURJPY

Nilai tukar EURJPY nampaknya berisiko untuk terus turun dari titik tertingginya sejak 20 Oktober 2020 pada 124.99 dengan harga yang turun melewati 123.28 menuju ke 122.38. Indikator MACD memperlihatkan potensi penurunan bersama Indikator RSI yang turun dari zona netral. Sehingga, kemungkinan besar pergerakan akan terus turun akibat koreksi ini.

Baca juga: Data Inflasi Australia Dipublikasi Besok! Diprediksi Perekonomian Membaik

Oleh karena itu, kemungkinan besar dorongan menyentuh 122.49 nampaknya terlihat dalam watu dekat sebagai koreksi. Setelah koreksi tersebut nampaknya pergerakan akan terus turun ke 122.28 sebelum menyentuh 120.43. Tetapi, terdapat kemungkinan jika tertutup di atas 123.28, pergerakan dapat naik ke 124.00. Namun kemungkinan ini sangat kecil mengingat sentimen terhadap pasangan mata uang ini.

Dilansir dari Daily FX

Tags: