China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Data inflasi Australia dikabarkan akan dipublikasi besok, 28 Oktober 2020, pada pukul 07.30 WIB. Diprediksi bahwa data inflasi akan naik yang menandakan perekonomian akan membaik akibat perputaran uang yang naik.
Besok, data inflasi Australia akan dipublikasikan dan diprediksi akan menjadi kabar baik bagi perekonomian Australia. Hal ini disebabkan oleh prediksi mayoritas pasar yang menyatakan bahwa data inflasi akan naik. Jika data inflasi benar naik, kemungkinan besar dapat menjadi pertanda bahwa kebijakan ekspansif mulai berhasil dan perekonomian akan membaik.
Saat ini, inflasi Australia masih berada di angka minus, dengan dilihat dari pertumbuhan secara kuartalan dari kuartal satu dan dua serta secara tahunan. Hal ini terjadi akibat ganasnya Covid-19 yang menghantam kembali Australia setelah sempat berhenti. Namun, walaupun begitu, nampaknya wabah tersebut sudah mulai mereda akibat berkurangnya kasus baru di beberapa daerah utama.
Akibat dari mulai meredanya wabah, terutama di daerah Victoria dan Melbourne, kemungkinan besar perekonomian akan kembali Dibuka. Namun keputusan tersebut belum ditetapkan secara resmi akibat masih ada beberapa daerah yang mengalami angka cukup signifikan. Tetapi, dengan meredanya wabah dan bantuan kebijakan fiskal bank sentral serta pemerintah, nampaknya perekonomian masih dapat bergerak. Sehingga, prediksi bahwa data inflasi akan naik, kemungkinan dapat menjadi kebenaran.
Jika ternyata data inflasi mengalami apresiasi, kemungkinan secara teori nilai dari Dolar Australia akan menurun akibat bertambahnya jumlah uang beredar. Namun, mengingat kondisi saat ini, inflasi bukan selalu menjadi hal yang buruk akibat adanya wabah yang menghambat perputaran uang. Sehingga, inflasi yang naik kemungkinan dapat dijadikan sentimen positif terhadap Australia oleh investor.
Tetapi, adanya target inflasi yang ingin dikejar dan kemungkinan kebijakan ekspansif yang berlebihan, dapat menjadi sentimen negatif untuk Dolar Australia. Namun, pemegang kebijakan juga akan tetap mengacu pada data inflasi sehingga kebijakan yang diterapkan tidak merugikan. Oleh karena itu, saat ini yang bisa dilakukan adalah menunggu data tersebut keluar akibat dampaknya yang akan sangat besar.
Baca juga: Dolar Australia Tertahan Batas Atas Bersama Data Inflasi Kuartal Ketiga
Kemungkinan besar prediksi pasar adalah bahwa data inflasi akan mengalami peningkatan secara kuartalan di kuartal ketiga 2020 dan secara tahunan. Diprediksi bahwa pada kuartal ketiga data inflasi akan naik menjadi 1,5% dari sebelumnya -1,9%. Kemudian, secara tahunan, data inflasi juga diprediksi akan naik dari 0,7% dari sebelumnya -0,3%. Jika kabar ini benar kemungkinan besar akan ada sentimen positif terhadap perekonomian Australia, walau terdapat potensi depresiasi dari Dolar Australia jika mengikuti teori nilai tukar.
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.