China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Pasangan mata uang Pound Sterling (GBP) dan Dolar Amerika (USD) diprediksi akan mengalami apresiasi akibat dana stimulus Amerika. Dana stimulus Amerika yang masih diambang ketidakpastian membuat nilai Dolar Amerika turun dan membuka jalan untuk GBPUSD membentuk titik tertinggi.
Saat ini, pasangan mata uang GBPUSD sedang terlihat bergerak naik setelah di awal tahun ini mengalami penurunan. Penurunan tersebut dari Covid-19 yang membuat mayoritas investor lari ke Dolar Amerika sebagai alat pengaman kekayaan.
Namun sayangnya, seiring berjalannya pandemi Amerika terus terhantam dan kondisi perekonomiannya semakin memburuk. Ditambah dengan kepemimpinan Presiden Trump yang dirasa mayoritas kurang baik, Dolar Amerika lama-lama kehilangan nilainya sebagai pelindung kekayaan.
Oleh karena itu, hingga saat ini Dolar Amerika masih terus mengalami depresiasi terhadap beberapa mata uang utama. Saat ini, sentimen yang menjadi penghambat apresiasi USD adalah dari dana stimulus yang belum jelas.
Kebutuhan dana stimulus nampaknya dianggap penting oleh mayoritas investor akibat dianggap dapat membantu pertumbuhan ekonomi kembali. Namun, dengan tidak dikeluarkannya bahkan terdapat rencana pemotongan dana stimulus, sentimen terhadap USD menjadi negatif.
Sehingga, hal ini membuat Pound Sterling menguat terhadap USD walaupun Inggris juga sedang mengalami beberapa permasalahan. Tetapi, mengingat GBP yang tergolong sebagai aset berisiko, sentimen pasar saat ini masih menuju kepadanya.
Sehingga, mengingat saat ini sentimen masih tertuju pada aset berisiko, GBP diprediksi akan terus naik terhadap USD. Sisi teknikal pun mendukung pergerakan ini dan terlihat bahwa saat ini pasangan mata uang sedang membentuk titik tertinggi baru untuk 2020.
Pergerakan Harian GBPUSD
Dapat dilihat bahwa pergerakan saat ini sedang menuju ke atas akibat sebelumnya terbentuk pola bullish flag. Indikator RSI mendukung potensi apresiasi dengan terbentuknya divergence bersama Indikator MACD yang terlihat akan cross.
Baca juga: Neraca Dagang Indonesia Diprediksi Surplus! Sentimen Impor?
Kemungkinan besar target selanjutnya jika terus naik adalah pada daerah 1.45784, namun saat ini batas atas pada 1.34172 harus berhasil dipertahankan untuk dilewati. Namun dalam apresiasi ini kemungkinan akan terjadi beberapa koreksi kecil.
Sehingga saat ini terdapat batas bawah yang kuat pada 1.32532 yang jika tidak ditembus nampaknya masih memiliki kesempatan untuk terus naik. Tetapi, saat ini selama pergerakan tidak turun kembali melewati 1.34172, kemungkinan apresiasi GBPUSD akan terus terjadi.
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.