PTBA masih targetkan produksi batubara hingga mencapai 30,3 juta ton walau harga batu bara tertekan dan Covid-19 belum pudar.

PTBA Masih Targetkan 30,3 Juta Ton

PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) masih menetapkan target produksinya batubara tahun ini sebanyak 30,3 juta ton walau harga batubara turun. Penetapan ini dilihat sebagai pandangan yang positif mengingat masih adanya dampak dari Covid-19 yang dapat memperlambat produksi.

Pada kuartal pertama 2020, perusahaan ini sudah memproduksi sebesar 5,5 juta ton. Namun, angka ini merupakan penurunan sebesar 2,8% dibandingkan produksi tahun lalu di kuartal yang sama. Penurunan ini dapat terlihat dari kondisi pasar batubara yang tercermin dari Harga Batubara Acuan (HBA) yang terus merosot dalam lima bulan terakhir.

HBA untuk bulan Agustus 2020 dikabarkan tercatat sebesar $50,34 per ton yang merupakan penurunan sebesar 3,49% dibandingkan bulan sebelumnya. Harga ini merupakan harga terendah sejak tahun 2016, sehingga target produksi yang tetap dapat terkesan terlalu optimis.

Baca juga: Ekonomi Indonesia Memburuk! IHSG Tetap Kuat

Menurut Sekretaris Bukit Asam, Apollonius Andwie, penurunan HBA tersebut masih dalam tingkat yang dapat diantisipasi. Penurunan HBA ini terjadi akibat pandemi Covid-19 yang menghantam perekonomian global. Sehingga harga yang turun ini adalah akibat ketidakstabilan keseimbangan permintaan dan penawaran pasar. Namun, PTBA masih yakin dapat menghadapi masalah tersebut dengan restrukturisasi keuangan perusahaan.

Walaupun terjadi penurunan HBA, PTBA belum merencanakan penurunan produksi sebagai langkah kedepannya. PTBA dengan optimismenya juga masih mengejar target produksi yang sudah ditargetkan pada awal Tahun 2020 pada 30,3 juta ton. Hingga saat ini, PTBA masih ingin menunggu kondisi pasar, namun sejauh ini perusahaan menyatakan bahwa realisasi produksi masih berjalan sesuai rencana.

Dampak Bagi Harga PTBA

Mendengar kabar yang positif dari perusahaan ini, saham PTBA masih bergerak naik yang merupakan awal baik untuk Bulan Agustus. Tercatat bahwa sejak perdagangan pasar pertama di Bulan Agustus, PTBA telah mengalami peningkatan sekitar 3,5%. Peningkatan ini merupakan pergerakan yang berlanjut dari akhir Maret 2020 yang hingga saat ini membuat peningkatan terhitung sebesar 31,7%.

Kedepannya, akibat pergerakan PTBA yang belum memperlihatkan tanda penurunan, harga saham kemungkinan akan terus naik. Ditambah lagi akibat harga yang tertutup di atas Rp 5.150 yang merupakan batas atas pergerakan harian, jika harga terus naik, kemungkinan kedepannya PTBA akan terus naik. Namun, mengingat sentimen dari harga batubara yang masih belum jelas, masih ada kemungkinan saham PTBA akan turun harganya.

Tags: