China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Perekonomian Australia terlihat mulai membaik walau masih terjerat dalam pandemi Covid-19. Pemulihan ekonomi ini dilihat dari angka pengangguran yang terlihat berkurang pada publikasi data pagi ini.
Kebijakan stimulus Australia nampaknya terus memperlihatkan dampak keberhasilannya, dengan Produk Domestik Bruto yang walaupun turun, masih dalam batas wajar. Selain itu, data yang positif juga muncul dari angka pengangguran yang pagi ini baru saja dipublikasi pada pukul 08.30 WIB.
Angka pengangguran menunjukkan bahwa Australia mengalami pemulihan perlahan dalam perekonomiannya, dimana angkanya mulai naik. Dengan negara lain seperti Amerika yang datanya terlihat naik dalam pengangguran, Australia mengalami penurunan yang membuktikan efektivitas kebijakannya.
Dikabarkan bahwa data pengangguran terlihat turun dari sebelumnya 7,5% menjadi 6,8%. Angka ini merupakan sebuah kejutan bagi pasar secara keseluruhan akibat prediksi awal angka ini adalah meningkat ke 7,7%. Angka ini didukung oleh bertambahnya orang yang bekerja, dimana data ketenagakerjaan naik sekitar 110 ribu orang.
Data ini menjadi pendorong terhadap sentimen positif bagi Australia secara menyeluruh. Kemudian, data ini juga dapat menjadi penanda bagi keputusan kebijakan ekspansif selanjutnya untuk Australia. Kebijakan ekspansifnya sendiri masih belum ditentukan untuk periode ke depan, namun pekan depan, Gubernur Deputi Bank Sentral Australia, Guy Debelle, akan menyampaikan beberapa informasi dan pandangannya terhadap perekonomian.
Angka pengangguran ini juga dapat dijadikan pertanda kemungkinan akan berkurangnya kebijakan ekspansif bank sentral. Hal ini disebabkan oleh angka ini yang menjadi pertanda bahwa perekonomian mulai membaik. Oleh karena itu, kemungkinan besar kedepannya Dolar Australia juga akan menguat akibat sentimen positif ini.
Baca juga: Siklus Dolar Selandia Baru, Mungkin Naik Terhadap Dolar Amerika
Sentimen positif yang dimaksud bukan hanya dari angka pengangguran yang turun. Namun, sentimen positif ini juga akibat dari potensi kebijakan ekspansif yang berkurang yang berarti tidak akan menambah jumlah uang beredar. Dengan tidak menambahnya jumlah uang yang beredar, berarti nilai dari Dolar Australia sendiri akan terapresiasi dari persepsi ekspansif sebelumnya.
Untuk saat ini, Dolar Australia terlihat mengalami apresiasi terhadap beberapa mata uang utama setelah sebelumnya terkoreksi kecil. Dengan pergerakan utama yang masih terlihat naik, nampaknya mata uang ini masih akan terus naik terutama dengan sentimen positif ini. Sehingga, kedepannya mata uang yang memiliki stigma berisiko ini masih bisa terus naik walau dalam kondisi ketidakpastian global.
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.