China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Merger Bank Syariah BUMN yaitu Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah, dikabarkan akan menjadi satu bank baru yang bernama Bank Amanah. Kabarnya, dalam proses merger ini, Bank BRI Syariah akan menjadi surviving entity atau emiten penerima penggabungan.
Kemarin, Hari Selasa 13 Oktober 2020, baru saja beredar kabar baik mengenai keberlanjutan proses merger Bank Syariah BUMN yang membuat pasar tertarik. Kabar ini adalah bahwa merger Bank Syariah BUMN akan terus berlanjut dan nampaknya sudah membuat kemajuan dalam keputusan beberapa hal. Salah satu hal yang telah diputuskan adalah penetapan surviving entity dan juga penetapan nama baru.
Dikabarkan bahwa dalam proses merger ini, bank yang akan menjadi penerima penggabungan adalah Bank BRI Syariah. Hal ini telah disepakati juga dengan penandatanganan perjanjian penggabungan atau Conditional Merger Agreement (CMA). Alasan pemilihan Bank BRI Syariah sebagai entitas penerima penggabungan dikabarkan akibat sudah melantainya ke bursa. Oleh karena perusahaan ini yang sudah terbuka, sehingga dinilai mudah untuk terus mengembangkannya.
Namun, walaupun entitas penerima adalah BRI Syariah, nama dari entitas setelah proses penggabungan atau merger selesai tetap akan berubah. Dikabarkan bahwa nama dari Bank hasil merger tiga Bank Syariah BUMN ini adalah Bank Amanah. Sehingga kedepannya dengan nama baru, diprediksi akan terdapat beberapa perubahan juga ke arah positif, termasuk dampak pada pasar.
Dampak yang langsung dirasakan adalah sentimen positif terutama terhadap saham BRIS yang setelah ada kabar ini masih terus naik hingga saat ini mencapai Rp 1.405 per lembar. Apresiasi ini sangat signifikan mengingat beberapa hari yang lalu saham ini tertahan di sekitar Rp 800. Namun, secara keseluruhan di pasar, masih terdapat dampak yang lebih besar.
Nampaknya, akibat adanya merger ini, pangsa pasar syariah akan sangat di dominasi oleh Bank Amanah. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan yang salah satunya adalah aset gabungan. Diprediksi bahwa aset akan mencapai sekitar Rp 214 Triliun hingga Rp 390 Triliun, yang berarti sekitar 40,37% dari seluruh aset pasar keuangan syariah. Selain itu, merger ini juga akan membawa Bank Amanah menjadi bagian dari 10 besar bank di Indonesia.
Baca juga: Blue Bird Modifikasi Anak Usaha untuk Menyesuaikan Kondisi Pasar
Dengan kemungkinan pengambilalihan pasar pinjaman sekitar 50% pasar syariah dan potensi pasar syariah Indonesia yang merupakan 13% populasi muslim dunia, nampaknya kedepannya langkah ini akan sangat baik. Perlu diingat bahwa tidak akan ada pengurangan karyawan sebab akan disesuaikan dan tidak ada PHK. Oleh karena itu, langkah ini akan sangat bergerak positif kedepannya.
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.