China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
IHSG dikabarkan sempat berhenti hari ini akibat Bursa Efek Indonesia yang melakukan Trading Halt atau pemberhentian sementara. Pemberhentian sementara ini terjadi akibat kuatnya tekanan jual terhadap beberapa saham besar.
Pada pukul 10.40 WIB hingga 11.10 WIB, dikabarkan bahwa Bursa Efek Indonesia menerapkan pemberhentian sementara. Pemberhentian sementara ini telah membuat IHSG berhenti sementara dalam tekanan jualnya yang terjadi hingga penutupan hari ini.
Tekanan jual ini dikabarkan terjadi akibat kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang akan kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Penerapan PSBB kembali ini dinilai akibat Jakarta yang masih memiliki kasus Covid-19 yang terus meningkat. Sehingga dirasa kebijakan ini menjadi hal yang tepat untuk menekan angka penyebaran.
Sayangnya, walaupun berniat baik, kebijakan ini kembali berpengaruh terhadap beberapa aspek perekonomian, terutama pasar Keuangan. Hal ini disebabkan akan kembalinya dibatasi pergerakan dan pembukaan aktivitas di seluruh Jakarta. Seperti yang kita ketahui, Jakarta adalah pusat dari hampir seluruh kegiatan, sehingga dampak dari PSBB ini akan kembali besar.
Dikabarkan bahwa penutupan hari ini turun drastis hingga mencapai 4% satu hari. Oleh karena penutupan ini, IHSG turun kembali ke bawah Rp 5.000 dan sekarang berada di sekitar Rp 4.882. Penurunan hari ini telah membuat beberapa investor ikut dalam tekanan jual yang sedang terjadi akibat mengamankan dananya.
Tekanan jual ini terjadi akibat adanya pelepasan saham kapitalisasi pasar besar dari asing mencapai Rp 500 Milyar. Saham yang dilepas pada hari ini adalah saham-saham seperti BBCA, BMRI, TLKM, dan UNVR. Akibat tekanan ini, IHSG menjadi babak belur dan tertekan kembali ke bawah Rp 5.000.
Baca juga: TOTO Targetkan Penjualan Seperti Tahun Lalu Di Masa Pandemi
Menurut pihak dari Bursa Efek Indonesia, dari CNBC Indonesia, kejadian hari ini adalah kejadian yang masih wajar akibat tanggapan investor terhadap kebijakan. BEI juga menyatakan belum akan ada kebijakan baru lagi dalam Pasar Modal Indonesia mengikuti penerapan PSBB ini. Oleh karena itu, hingga saat ini langkah yang paling baik adalah bersiap untuk kondisi PSBB ke depan.
Tekanan jual ini kemungkinan masih akan terjadi beberapa hari ke depan. Hal ini disebabkan belum adanya sentimen positif terhadap Pasar Saham Indonesia. Sehingga, mengingat persepsi negatif Indonesia juga di mata investor asing akibat banyaknya larangan masuk untuk warga Indonesia, IHSG masih akan terhantam kedepannya.
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.