Saham Stock Split Tesla Mulai Diperdagangkan 25 Agustus 2022
Saham Stock Split Tesla Mulai Diperdagangkan 25 Agustus 2022 Tesla mengumumkan rencana pemecahan nilai saham atau stock split dengan rasio […]
Pasar finansial tengah terjebak dalam pergolakan kemerosotan yang tak henti-hentinya selama beberapa minggu terakhir, pada 12 Maret adalah titik terpuncak setelah indeks standar Amerika Serikat menjual salah satu situs perdagangan terbesar mereka dalam kurun satu hari dalam dekade dasawarsa, memimpin Bitcoin dan semua aset digital lainnya uang juga mengalami kejatuhan serupa.
Saat ini, New York Fed melakukan injeksi likuiditas besar-besaran ke pasar untuk mengurangi ketakutan mengenai akses perusahaan pada modal. Suntikan modal 1,5 triliun USD ini disebut sebagai Fed yang menembakkan “senjata nuklirnya” oleh para analis, situasi ini dapat berdampak pada Bitcoin dan semua aset lainnya.
Amerika Serikat melakukan pengujian indeks dan mendapatkan hasil kerugian intens dengan Dow Jones merosot 10% sementara S&P 500 dan Nasdaq keduanya turun lebih dari 9%. Di 12 Maret merupakan hari terburuk pasar yang terjadi sejak kejatuhan pasar tahun 1987, dengan selloff yang terus menerus didorong oleh histeria meluas mengenai penyebaran epidemi virus corona.
Baca juga: Hashrate Bitcoin Tidak Terpengaruh Pada Epidemi Virus Corona
Efek dari kepanikan yang mendorong sell-off tidak terbatas pada pasar tradisional, karena logam berharga seperti emas dan perak juga turun, sementara aset crypto seperti bitcoin telah mengalami penurunan sebelumnya. Saat ini, New York Fed tengah mengambil tindakan untuk menekan downturn pasar dengan memompa 1.5 triliun USD ke dalam pasar melalui program pembelian ulang harta-sebuah aksi yang umumnya disebut sebagai keringanan kuantitatif (QE).
Dilansir dari NewsBTC James Bianco, presiden penelitian Bianco, berbicara tentang tindakan terbaru Fed untuk memperlambat pasar, dengan menjelaskan bahwa mereka sama saja dengan menembakkan “senjata nuklir”.
Menurut Bianco, mereka melakukannya karena pasar keuangan makin naik, tidak adanya likuiditas di dalam pasar. Mereka berupaya melepaskannya.
Karena Bitcoin ada hubungannya dengan tolak ukur yang ditunjukkan selama beberapa minggu terakhir, ada kemungkinan besar koin ini akan membantu meningkatkan aksi harga mata uang kripto dalam beberapa hari dan beberapa minggu ke depan.
Kemungkinan ini bergantung pada apakah investor di pasar tradisional percaya atau tidak bahwa suntikan moda cukup untuk membalikkan atau memperlambat penurunan yang sedang terjadi. Dan kondisi pasar berjangka saat ini tampaknya menunjukkan bahwa hal itu belum memberikan efek yang dimaksudkan. Saat ini, pasar saham AS berangsur-angsur turun 1%, menunjukkan adanya penurunan lebih lanjut dalam beberapa hari dan beberapa minggu ke depan.
Jika suntikan modal besar-besaran ini memang memiliki efek yang diinginkan dan memperkuat pasar, maka Bitcoin akan melihat pantulan massal yang memungkinkan Bitcoin menutupi semua kehilangannya dulu.
Saham Stock Split Tesla Mulai Diperdagangkan 25 Agustus 2022 Tesla mengumumkan rencana pemecahan nilai saham atau stock split dengan rasio […]
Fitur NFT Instagram akan Tersedia di 100 Negara! Perusahaan Mark Zuckerberg, Meta yang membukukan kerugian tajam di divisi Metaverse-nya pada Q2 2022, […]
Laju IHSG fluktuatif pada perdagangan Jumat (5/8/2022). IHSG sempat bergerak menghijau kemudian berbalik arah ke zona merah setelah rilis pertumbuhan […]
PT Blue Bird Tbk (BIRD) catatkan kinerja keuangan positif pada semester I 2022. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuha pendapatan dan mencetak laba […]
AS Jadikan Bitcoin dan Ethereum sebagai Komoditas? Rancangan Undang-Undang (RUU) baru yang diperkenalkan di Senat AS akan menjadikan Komisi Perdagangan […]
Konflik AS China, Indonesia Kena Imbasnya? Panasnya situasi Amerika Serikat (AS) dan China belakangan waktu ternyata membuat Indonesia terkena imbasnya. […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.