Inggris Terancam Resesi karena Inflasi
Inggris Terancam Resesi? Kenaikan harga-harga semakin menggila di Eropa. Inggris misalnya, mengalami inflasi yang sangat tinggi hingga negeri Ratu Elizabeth […]
Cina tampaknya mulai dapat mengendalikan epidemi virus corona, bukti banyaknya kasus baru yang sembuh dari penyakit tersebut. Langkah drastis di Cina dalam menangani epidemi wabah virus cukup terkendali. Negara industri pertambangan Bitcoin ini tampaknya juga tidak menunjukkan tanda-tanda akan melambat selama krisis wabah tersebut. Meskipun setengah hashrate Bitcoin berasal dari Cina, bitcoin tetap secara konsisten menetapkan angka tertinggi selama dua bulan terakhir, tanpa ada penurunan dana besar selama krisis coronavirus di bulan Februari.
Mengingat besarnya industri tambang cryptocurrency di Cina, adanya pemulihan terhadap virus tersebut dapat merevitalisasi pasar bitcoin global. Pasar pertambangan bitcoin di Cina mendominasi area pertambangan bitcoin global. Cina menguasai dua pertiga dari keseluruhan hashrate jaringan Bitcoin blockchain. Bitcoin pool asal Tiongkok saja berjumlah 4 yakni F2Pool, Poolin, BTC.com, dan AntPool—angka ini merupakan setengah dari jumlah hashrate Bitcoin.
Baca juga: Bitcoin di $8.700 di Saat Kekhawatiran Wabah Virus Corona
Luar biasanya, meskipun epidemi virus corona memuncak di Cina pada bulan Februari, hashrate Bitcoin global tidak banyak menurun; Sebaliknya, secara konsisten terjadi perubahan selama dua bulan terakhir. Saat Cina mulai kembali pulih dan terjadi penurunan kasus wabah virus corona, sektor pertambangan Bitcoin setempat juga diharapkan untuk stabil.
Ketika epidemi virus corona menyerang Wuhan dan daerah Hubei, yang mengisolasi 55 juta orang, ada kekhawatiran bahwa penurunan sektor pertambangan cryptocurrency di Cina akan menyebabkan penurunan pada hashrate Bitcoin. Pada bulan Februari lalu, beberapa perusahaan pertambangan besar di Cina menyatakan kekhawatiran mengenai ketidakstabilan operasi dan secara tiba-tiba dropnya persediaan peralatan tambang membuat industri pertambangan Bitcoin Cina berisiko mengalami kemerosotan.
Pendiri BTC.top, Jiang Zhuoer mengatakan bahwa perusahaan terpaksa mematikan peralatan penambangan bitcoin untuk membantu jalannya karantina di Cina. Dalam sebuah pernyataan di Weibo, Zhuoer mengatakan bahwa jika perusahaan tersebut harus menutup pusat pertambangan untuk jangka waktu yang lama, hal itu akan memberikan dampak signifikan terhadap perusahaan dan mata pencaharian para karyawan.
Inggris Terancam Resesi? Kenaikan harga-harga semakin menggila di Eropa. Inggris misalnya, mengalami inflasi yang sangat tinggi hingga negeri Ratu Elizabeth […]
CEO Terraform Labs Do Kwon dikabarkan akan dikenakan tuntutan oleh LKB & Partners, salah satu firma hukum terkemuka di Korea […]
PT Bank Jago Tbk berkolaborasi dengan platform e-commerce jual beli mobil bekas di Indonesia PT Carsome Indonesia. Kolaborasi antara kedua […]
Neraca Pembayaran Indonesia membukukan defisit pada kuartal I-2022. Surplus transaksi berjalan tidak mampu menutup ‘lubang’ di transaksi modal dan finansial. […]
Shiba Inu Blokir Pengguna! Gara-gara apa sih? Daeveloper Metaverse Shiba Inu (SHIB), mengumumkan salah satu alamat dompet pengguna telah masuk […]
Korsel Investigasi Anjloknya LUNA dan UST Regulator keuangan top Korea Selatan telah meluncurkan penyelidikan darurat terhadap runtuhnya cryptocurrency LUNA dan stablecoin […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.