Krisis Perbankan AS jadi Sentimen Positif untuk Kripto
Krisis Perbankan AS jadi Sentimen Positif untuk Kripto? Kenaikan harga kripto banyak dipengaruhi oleh krisis perbankan yang tengah terjadi di […]
GoTo Private Placement?
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement. Perusahaan akan menerbitkan paling banyak 118,44 miliar saham seri A.
Corporate Secretary GoTo Koesoemohadiani menjelaskan, rencana PMTHMED bukanlah rencana baru. Pengumuman yang dilakukan merupakan proses administratif yang perlu dilakukan sebagai perusahaan terbuka.
“Persetujuan pemegang saham terhadap rencana ini telah diperoleh sebelumnya dan dijabarkan di dalam Prospektus pada saat penawaran perdana saham kami,” ujar Koesoemohadiani.
Tak menutup kemungkinan, nilai aksi korporasi itu bakal menjadi salah satu yang terbesar. Dengan asumsi harga pelaksanaan private placement di harga penutupan kemarin Rp 304 per saham misalnya.
GoTo berpotensi meraup dana segar hingga Rp 36,48 triliun. Nilai ini bahkan jauh lebih besar dibanding nilai initial public offering (IPO) perusahaan, Rp 15,8 triliun.
Dana yang diperoleh akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja secara grup, PT Tokopedia, PT Dompet Anak Bangsa dan/atau PT Multifinance Anak Bangsa.
Aksi korporasi ini memiliki efek dilusi paling banyak 9,09%. Private placement juga tidak akan mengakibatkan perubahan rasio hak suara saham Seri B terhadap saham Seri A.
Manajemen perusahaan belum mengumumkan kapan private placement dieksekusi. Yang jelas, GoTo hanya memiliki batas waktu pelaksanaan private placement selama satu tahun terhitung sejak diperolehnya persetujuan dari pemegang saham terkait rencana ini.
Adapun rapat umum pemegang saham (RUPS) yang salah satu agendanya meminta persetujuan private placement dijadwalkan berlangsung pada 28 Juni 2022.
Sementara, jika menilik prospektus initial public offering (IPO), GoTo memang telah memberikan sinyal IPO bukan aksi korporasi yang pertama dan terakhir. Bedanya, rangkaian aksi korporasi yang diungkapkan saat awal IPO bukanlah private placement melainkan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Yang menarik, rights issue tersebut merupakan pintu bagi GoTo untuk mencatatkan sahamnya di bursa luar negeri. Dengan kata lain, GoTo berencana melakukan dual listing melalui rangkaian IPO yang dilanjutkan dengan rights issue.
Baca juga: Elon Musk Ingin Jadikan Twitter Go Private?
Krisis Perbankan AS jadi Sentimen Positif untuk Kripto? Kenaikan harga kripto banyak dipengaruhi oleh krisis perbankan yang tengah terjadi di […]
Berita forex hari ini Dolar kembali menguat pada hari Selasa (21/03), namun masih berada di dekat level terendah lima minggu. […]
Harga Solana (SOL) hari ini pimpin penguatan nih! Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Selasa, […]
Ekonomi Indonesia pada 2023-2024 diyakini masih tumbuh tinggi, meskipun situasi global dipenuhi ketidakpastian. Khusus untuk 2023, akan bisa menembus pertumbuhan […]
Bitcoin to the moon lagi nih? Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya Senin pagi ini terpantau alami pergerakan harga yang […]
UBS Group AG mencari jaminan pemerintah sekitar USD 6 miliar atau setara dengan Rp 92,18 triliun (asumsi kurs Rp 15.364 […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.