Prediksi IHSG: Sentuh 7.600 di Akhir Tahun 2022
Prediksi IHSG: Sentuh 7.600 di Akhir Tahun 2022 BNI Sekuritas menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menembus level 7.300-7.600 […]
GoTo Private Placement?
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement. Perusahaan akan menerbitkan paling banyak 118,44 miliar saham seri A.
Corporate Secretary GoTo Koesoemohadiani menjelaskan, rencana PMTHMED bukanlah rencana baru. Pengumuman yang dilakukan merupakan proses administratif yang perlu dilakukan sebagai perusahaan terbuka.
“Persetujuan pemegang saham terhadap rencana ini telah diperoleh sebelumnya dan dijabarkan di dalam Prospektus pada saat penawaran perdana saham kami,” ujar Koesoemohadiani.
Tak menutup kemungkinan, nilai aksi korporasi itu bakal menjadi salah satu yang terbesar. Dengan asumsi harga pelaksanaan private placement di harga penutupan kemarin Rp 304 per saham misalnya.
GoTo berpotensi meraup dana segar hingga Rp 36,48 triliun. Nilai ini bahkan jauh lebih besar dibanding nilai initial public offering (IPO) perusahaan, Rp 15,8 triliun.
Dana yang diperoleh akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja secara grup, PT Tokopedia, PT Dompet Anak Bangsa dan/atau PT Multifinance Anak Bangsa.
Aksi korporasi ini memiliki efek dilusi paling banyak 9,09%. Private placement juga tidak akan mengakibatkan perubahan rasio hak suara saham Seri B terhadap saham Seri A.
Manajemen perusahaan belum mengumumkan kapan private placement dieksekusi. Yang jelas, GoTo hanya memiliki batas waktu pelaksanaan private placement selama satu tahun terhitung sejak diperolehnya persetujuan dari pemegang saham terkait rencana ini.
Adapun rapat umum pemegang saham (RUPS) yang salah satu agendanya meminta persetujuan private placement dijadwalkan berlangsung pada 28 Juni 2022.
Sementara, jika menilik prospektus initial public offering (IPO), GoTo memang telah memberikan sinyal IPO bukan aksi korporasi yang pertama dan terakhir. Bedanya, rangkaian aksi korporasi yang diungkapkan saat awal IPO bukanlah private placement melainkan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Yang menarik, rights issue tersebut merupakan pintu bagi GoTo untuk mencatatkan sahamnya di bursa luar negeri. Dengan kata lain, GoTo berencana melakukan dual listing melalui rangkaian IPO yang dilanjutkan dengan rights issue.
Baca juga: Elon Musk Ingin Jadikan Twitter Go Private?
Prediksi IHSG: Sentuh 7.600 di Akhir Tahun 2022 BNI Sekuritas menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menembus level 7.300-7.600 […]
Harga Bitcoin Turun Lagi! Mengawali Juli 2022, harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terpantau melanjutkan koreksi yang cukup dalam pada Jumat (1/7/2022). […]
Tesla PHK Karyawan dan Tutup Kantor! Tesla telah menutup kantornya di San Mateo, California dan memberhentikan sekitar 200 karyawan yang bekerja pada […]
El Salvador Terancam Bangkrut Dampak Bitcoin Anjlok? Keputusan El Salvador untuk mempertaruhkan ekonomi negaranya pada bitcoin terancam membawa malapetaka. Kejatuhan […]
MicroStrategy Tambah Kepemilikan Bitcoin ~! Perusahaan intelijen bisnis MicroStrategy telah menambah kepemilikan Bitcoin (BTC), menegaskan kembali pandangan bullish CEO Michael Saylor tentang […]
Wall Street Bervariasi, Indeks Dow Jones Menguat Terbatas Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Rabu, […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.