Dolar AS Melemah, Emas Menguat

Harga emas menguat 0,04%  pada perdagangan Senin (6/6) pukul 15:32 WIB, berada di US$ 1.851,60 per troy ons.

Penguatan emas tersebut menjadi angin segar setelah harga emas anjlok nyaris 1% pada Jumat pekan lalu. Dalam sepekan, harga emas masih melemah 0,25% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga merosot 1,67% dan dalam setahun longsor 2,49%.

Kenaikan emas didorong oleh melemahnya dollar Amerika Serikat (AS) dan kembali memanasnya perang Rusia-Ukraina.

Indeks dolar AS pada sore hari ini melemah ke level 101,9, dari 102,14 pada perdagangan Jumat (3/6/2022). Dolar AS yang melemah akan menguntungkan emas karena harga sang logam mulia menjadi lebih murah.

Baca juga: Harga Emas Melemah Tertekan Imbal Hasil Obligasi dan Dolar AS

Sementara itu, Rusia dikabarkan kembali menyerang ibu kota Ukraina Kyiv. Serangan ini terjadi pasca berminggu-minggu Kremlin menarik diri dari menyerang Ukraina Tengah dan mengaku akan fokus ke Ukraina Timur.

Kembali memanasnya Rusia-Ukraina bisa meningkatkan ketidakpastian global. Hal ini berdampak positif ke pergerakan emas karena logam mulia menjadi pilihan banyak investor di tengah ketidakpastian ekonomi.

Yeap Jun Rong, dari IG, mengatakan penguatan emas juga didorong pelaku pasar yang memilih wait and see jelang pengumuman inflasi AS pada
akhir pekan ini.

“Setelah data pekerjaan AS keluar, pasar kini sangat sensitif terhadap pergerakan apapun yang berpengaruh terhadap outlook kebijakan The Fed,” tutur Yeao, seperti dikutip Reuters.

 

Sumber

Baca juga: Ini Alasan yang Buat Bitcoin Bisa Kalahkan Emas

Tags: