Dolar Hari Ini Menguat, Simak Kabar Berikut
Kurs Dolar Hari Ini Menguat Nilai tukar rupiah kembali melemah melawan dolar AS di awal perdagangan Selasa (7/2/2023). Sebelumnya, rupiah […]
Bitcoin dan kripto lainnya berbalik melemah pada Jumat (28/10/2022), di mana investor menimbang hasil dari rilis data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) pada periode kuartal III-2022.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:30 WIB, Bitcoin merosot 2,38% ke posisi harga US$ 20,280,16/koin atau setara dengan Rp 315.457.889/koin (asumsi kurs Rp 15.555/US$). Sedangkan untuk Ethereum ambles 3,08% ke posisi US$ 1.516,52/koin atau Rp 23.589.469/koin.
Bitcoin masih bertahan di level psikologis US$ 20.000 pada hari ini, meski terlihat melemah bersama dengan kripto lainnya.
Pasar kripto berbalik melemah, mengikuti pergerakan bursa saham AS, terutama indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite yang kembali terkoreksi pada perdagangan Kamis kemarin, setelah dirilisnya data pertumbuhan ekonomi AS periode kuartal III-2022.
Kemarin, Departemen Perdagangan AS melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) AS tumbuh 2,6% pada periode Juli – September lalu. Sementara pada dua kuartal sebelumnya, PDB tercatat terkontraksi 1,6% dan 0,6%, artinya secara teknis sudah mengalami resesi.
Dengan PDB yang tumbuh di kuartal III-2022, artinya AS lepas dari resesi. Tetapi, hal ini tidak serta merta disambut baik oleh para pelaku pasar. Sebab, dengan PDB yang tumbuh lebih tinggi dari ekspektasi Wall Street 2,3%, ada kemungkinan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan terus agresif menaikkan suku bunga.
The Fed sepanjang tahun ini kenaikannya sebesar 300 basis poin (bp), menjadi 3% – 3,25% dan masih akan terus berlanjut.
Pada November nanti, bank sentral paling powerful di dunia ini diperkirakan akan menaikkan lagi sebesar 75 bp menjadi 3,75% – 4%. Tidak cukup sampai di situ, kenaikan masih akan terus dilakukan hingga awal tahun depan.
Berdasarkan data dari perangkat FedWatch milik CME Group, pasar melihat ada probabilitas sebesar 43% suku bunga The Fed berada di level 4,75% – 5% pada Februari 2023.
Meski demikian, Wall Street Journal (WSJ) pada pekan lalu melaporkan adanya “perpecahan” di tubuh The Fed.
Kurs Dolar Hari Ini Menguat Nilai tukar rupiah kembali melemah melawan dolar AS di awal perdagangan Selasa (7/2/2023). Sebelumnya, rupiah […]
Dalam sebuah utas Twitter, product lead NFT Mastercard, Sethi mengumumkan pada Kamis, 2 Februari 2023 dia telah mengundurkan diri dari […]
Pemulihan ekonomi Indonesia akan terus berlanjut, begini kata bos OJK Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkapkan […]
Bitcoin dan crypto hari ini terpantau alami pergerakan yang beragam. Mayoritas crypto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah. […]
PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) meresmikan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan yang bergerak di bidang industri […]
Apa itu book building? Istiliah book building merujuk pada periode penawaran awal dari sebuah saham dari calon emiten yang go […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.