Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk, Rivan Purwanto menegaskan, tidak ada perubahan kepemilikan saham dalam perseroan. Klarifikasi ini disampaikan setelah Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) mengabulkan gugatan PT Bosowa Corporindo terhadap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait kepemilikan saham Bukopin.

Bank Bukopin Pastikan Kepemilikan Saham

“Sampai dengan saat ini, komposisi saham masih sama, dengan KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 67%. Selain itu, masih ada kepemilikan negara sekitar 3,18%,” ucap Rivan dalam pernyataan resminya.

Terkait hal tersebut, Bank Bukopin telah menerima salinan PP yang mengesahkan perubahan kepemilikan saham pemerintah. Perubahan ini dilakukan resmi setelah beberapa aksi korporasi untuk penguatan fundamental perseroan.

Sebagaimana diketahui, Peraturan Pemerintah Nomor 77 tahun 2020 perihal Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara Melalui Penerbitan dan Penjualan Saham Baru Pada PT Bank Bukopin Tbk, diterbitkan pada 29 Desember 2020.

Harga saham Bank Bukopin bertahap naik sejak aksi korporasi tersebut dituntaskan pada awal September 2020. Hingga pekan kedua Januari 2021, saham Perseroan mencapai harga tertinggi di Rp845, sebelum kemudian bertahap terkoreksi sesuai dinamika pasar saham.

Kepercayaan Terhadap BBKP

Menurut Rivan, ini adalah bukti naiknya kepercayaan publik dan investor, dan perusahaan sangat mengapresiasi positif akan hal ini. Untuk terus berkomitmen terhadap transformasi tersebut, Rivan menjelaskan bahwa Bukopin telah menetapkan strategi dan arah haluan baru.

Arah baru ini akan sejalan dengan misi KB membesarkan bank dengan mayoritas bisnis di segmen retail. KB Kookmin Bank sangat serius dalam mendukung perbaikan fundamental Bukopin, dan direspon baik oleh masyarakat.

Baca juga: Peringkat Saka Energi Diturunkan, PGAS Terdampak

Namun sayangnya saat ini saham perusahaan sedang terlihat terkoreksi, terutama setelah adanya kabar gugatan ini yang menyangkut saham kepemilikan BBKP. Kemungkinan besar melihat masih kuatnya sentimen negatif ini, dalam jangka pendek harga akan terus terkoreksi.

Tapi secara jangka panjang, kemungkinan besar harga akan mulai pulih dan kembali naik akibat masih banyaknya sentimen positif, terutama dari KB Kookmin Bank. Ke depannya kemungkinan besar saham akan pulih setelah sentimen internal dan juga IHSG mulai pulih untuk naik kembali.

Dilansir dari IMQ21

Tags: