Jenis Trader Harian: Institutional Trader VS Retail Trader

Dalam dunia trading tentu tidak bisa dilepaskan dari yang namanya trader. Ya, trader adalah orang yang melakukan kegiatan jual beli dalam suatu kegiatan perdagangan atau trading. Trader biasanya lekat dengan dunia saham,   cryptocurrency atau forex.

Ada trader harian(day trader) atau trader jangka panjang (long trader). Trader harian atau day trader ini adalah orang yang melakukan perdagangan dalam jangka waktu singkat, dalam sehari ia bisa masuk ke market berkali-kali, membuka dan menutup posisi di hari yang sama dan tidak menahan aset terlalu lama. Tujuanya agar bisa mendapatkan profit secepat mungkin dan sebanyak mungkin. Sedangkan long trader adalah orang yang melakukan trading dengan waktu yang lama, ia akan menahan aset selama beberapa waktu dan masuk ke pasar di periode watu tertentu saja. Jika dalam dunia crypto, trader ini dikenal dengan hodler.

Di artikel ini, Trader Harian akan membahas jenis dari day trader. Ada dua jenis trader harian, yakni  institutional day trader dan retail day trader.

Institutional Trader atau Trader Institusi

Jenis trader harian pertama adalah trader institusi  yakni trader yang bekerja disebuah institusi keuangan yang membutuhkan jasa mereka. Trader ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah memiliki sumber informasi yang lebih banyak dan kredibel, memiliki perangkat trading yang memadai, memiliki fasilitas komputer, software yang canggih sehingga gangguan perangkat saat trading dapat diminimalisir. Jika seorang institusi trader bekerja di perusahaan keuangan besar, maka trader bisa mendapatkan bantuan dari team lain dengan tugas yang berbeda-beda. Misalnya, ada team yang bertugas memantau berita untuk analisis fundamental, dan ada team yang akan fokus ke analisis teknikal. Dengan cara ini maka institutional day trader dapat memantau market secara mudah dan menyeluruh.

Baca juga: 3 Cara Trader Bitcoin Menghindari Manipulasi Pasar Crypto

Melihat keunggulan tersebut, tentu ini sulit dijangkau oleh solo trader atau retail trader. Apalagi  trader institusi ini akan selalu diberikan modal sehingga tidak perlu cemas jika terjadi margin call. Namun, trader ini juga memiliki kelemahan. Diantaranya adalah, trader tidak bisa bebas memilih platform untuk trading karena semua sudah ditentukan oleh klien, tidak memiliki fleksiblitas dan terikat dengan aturan, memiliki target yang harus dicapai karena jika target tidak tercapai maka bisa aja karier trader institusi akan berakhi, dan kerugian lainnnya adalah penuh persaingan. Trader institusi dibantu oleh serangkaian team, yang tentu saja bisa menjadi saingan untuk menggatikan poisis Anda jika performa Anda tidak memuaskan klien.

Retail Day Trader atau Trader Harian Retail

Retail day trader adalah trader atau spekulator yang beekrja untuk dirinya atau kelompoknya. Ia tidak terikat dengan perusahaan seperti institusi trading. Trader harian retail ini akan melakukan perdagangan dengan menggunakan uang pribadi atau hasil urunan dengan anggota kelompoknya, atau bisa juga mengelola dana orang lain dengan perjanjian tertentu.

Karena menjalankan proses trading sendiri, maka alat yang ada pun tidak difasilitasi dan tidak selengkap institutional trader.  Mereka harus berlangganan dengan softaware trading yang difasilitasi oleh broker dan membutuhkan informasi ternteu dari penyeda data. Dana yang dimiliki dan dikelola pun terbatas, jadi jika tidak mengelolanya dengan baik maka bisa terkena margin call.

Namun menjadi retail day trader juga memiliki keuntungan tersendiri, yakni tidak memilii tekanan terlalu besar karena trading bisa dilakukan kapan saja sesuai dengan keinginan trader, dapat menggunakan platform manapun dan berinvestasi dengan aset yang diinginkan, risiko ekseksui rendah hal ini dikarenakan trader ini tidak terlalu berpengaruh dalam pergerakan pasar karena modal yang mereka masukan pun tidak terlalu besar dan informasi trader lebih terjaga.

Retail day trader ini lambat laun memiliki minat yang cukup banyak diberagam jenis pasar, baik saham, forex dan lainnya. Apalagi dengan platform, informasi dan software yang semakin berkembang. Tentu ini memudahkan para trader harian retail ini untuk bisa bersaing. Namu, perlu diingat jika trader ini memiliki pendapatan harian yang tidak stabil, tidak jarang malah harus rugi dalam jangka panjang dan baru mendapatkan keuntunggan dalam hitungan bulan bahkan tahun.

Menjadi Institutional Trader atau Retail Day Trader

Dalam menentukan jenis trader apa yang cocok dengan Anda tentu harus disesuaikan dengan kemampuan yang Anda miliki. Jika ingin menjadi trader harian institusi maka Anda harus memiliki reputasi yang baik, pengetahuan seputar trading yang mumpuni, portofolio trading yang menguntungkan dan mampu menjalankan perangkat trading dan kerja sama tim yang baik. Menjadi intitusional trading pun harus dibekali dengan pengalaman dan mental yang kuat karena Anda akan dibebankan dengan serangkaian target, tapi jika Anda bisa memenuhi target yang diberikan tentu Anda akan mendapatkan penghasilan yang menggiurkan.

Baca juga: 5 Rekomendasi Saham Untuk Anda Yang Ingin Memulai Investasi

Jika Anda ingin menjadi retail day trader, maka Anda harus memiliki pengetahuan yang baik soal trading, menguasi perangkat dan software trading, bisa bekerja sendirian, memilki manajemen risiko yang bagus dan mampu mengatur emosi dengan baik. Kemudian, Anda pun harus siap untuk rugi dan mungkin mengalami margin call karena modal yang dimiliki terbatas. Tetapi Anda bisa melakukan trading dengan leluasa karena tidak dibebankan target.

Day Trader apa yang sesuai dengan Anda? Pastikan pilihan Anda sudah dipikiran dengan baik dan mengetahui keuntungan, kerugian dan risiko yang ada. Ingat, jika trading adalah kegiatan yang high gain dan high risk.