Nilai Tukar Dolar Australia Turun 3 Hari Beruntun
Nilai tukar dolar Australia berbalik turun melawan rupiah pada perdagangan Senin (15/8/2022) siang. Dengan demikian, dolar Australia kini menuju penurunan […]
Vale Indonesia (INCO) dikabarkan telah melakukan divestasi saham sekitar 20% saham. Transaksi ini dilakukan untuk mendukung kinerja ke depan, dan juga telah memperoleh dana sekitar Rp 5,52 Triliun.
Untuk menopang kinerja jangka panjangnya, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah melakukan transaksi divestasi 20% sahamnya dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau MIND ID. CEO dan Presiden Direktur INCO, Nico Kanter, mengatakan bahwa penyelesaian divestasi ini menempatkan perseroan pada posisi yang tepat. Informasi ini didapatkan dari keterbukaan informasi perusahaan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI),
Maksud dari posisi yang tepat ini adalah untuk tetap berkontribusi bagi pembangunan Indonesia dan memperkuat komitmen jangka panjang perusahaan terhadap pengolahan sumber daya nikel guna peningkatan nilai tambah, keberlanjutan, dan pemberdayaan lokal di negara ini. Perusahaan percaya bahwa kemitraan strategis jangka panjang dalam mengelola sumber daya mineral di Indonesia ini sangat berharga bagi semua pemegang saham dan para pemangku kepentingan.
Penjualan dan pengalihan 20% saham yang telah dilakukan menghasilkan dana senilai Rp 5,52 Triliun. Berdasarkan data dari Bloomberg, transaksi itu dilakukan melalui PT Citigroup Sekuritas Indonesia. Sedangkan transaksi beli dilakukan melalui Danareksa Sekuritas.
Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd sebagai pemegang saham mayoritas INCO, melepas kepemilikannya masing-masing sebesar 14,9% dan 5,1% kepada MIND ID. Dengan demikian, setelah transaksi selesai maka kepemilikan saham INCO akan berubah menjadi, Vale Canada Limited sebesar 43,79%, MIND ID 20%, Sumitomo Metal Mining 15,03%, dan publik sebesar 20,49%.
Direktur Keuangan INCO, Bernardus Irmanto, menjelaskan bahwa harga pelaksanaan transaksi itu masih sama dengan harga yang diumumkan sebelumnya. Harga tersebut berada pada Rp2.780 per saham. Bernardus pun menjelaskan bahwa setelah merampungkan divestasi, perusahaan akan melaksanakan beberapa kesepakatan yang tertuang dalam perjanjian pemegang saham.
Baca juga: Bank BRI Tawarkan Bunga KPR 7,15% Untuk Meningkatkan Pangsa Pasar
Kesepakatan ini mencakup kegiatan seperti melaksanakan debottlenecking study untuk melihat peluang memaksimalkan kapasitas produksi smelter yang dimiliki perseroan saat ini. Terkait kabar tersebut pada perdagangan kemarin, saham INCO berhenti di Rp3.440 per saham. Harga ini membuat INCO mengalami pelemahan sekitar 4,97%. Sepanjang tahun berjalan 2020, saham ini telah terkoreksi sekitar 5,49% yang juga didorong akibat faktor perekonomian global.
Dilansir dari IPOTNEWS
Nilai tukar dolar Australia berbalik turun melawan rupiah pada perdagangan Senin (15/8/2022) siang. Dengan demikian, dolar Australia kini menuju penurunan […]
Harga token Shiba Inu (SHIB) meroket 34 persen. Dengan volume perdagangan menyentuh USD 3,41 miliar atau sekitar Rp 50,1 triliun […]
IHSG Awal Pekan di Zona Hijau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan awal pekan ini, Senin (15/8/2022) di zona […]
Ethereum naik ke level tertinggi dua bulan setelah pengembang berhasil menyelesaikan gladi bersih terakhir untuk peningkatan penting yang diharapkan selesai […]
Tren Investasi di Indonesia Semakin Meningkat, Namun Masih Kurang Literasi? Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan generasi muda di bawah […]
Saham Indofood Melemah Dampak Melonjaknya Harga Gandum Harga saham duo emiten konsumen milik Grup Salim bergerak melemah pada perdagangan hari ini, […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.