Prediksi IHSG: Sentuh 7.600 di Akhir Tahun 2022
Prediksi IHSG: Sentuh 7.600 di Akhir Tahun 2022 BNI Sekuritas menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menembus level 7.300-7.600 […]
Tether (USDT) terlihat terus menambah jumlah persediaannya yang beredar di pasar sejak Desember 2020. Hingga saat ini, Tether telah menambah sekitar $20 Miliar dalam peredaran, kenaikan dua kali lipat hanya dalam tiga bulan.
Dengan kapitalisasi pasar yang telah mencapai $40 Miliar, Tether telah menjadi mata uang crypto terbesar keempat dalam kapitalisasi pasar. Saat ini posisinya berada di bawah Bitcoin, Ethereum, dan juga Binance Coin.
Sebelumnya, peningkatan jumlah persediaan dilakukan secara perlahan dan secara bertahap. Namun, sejak Agustus 2020, kenaikannya terjadi secara drastis, bahkan naik $3 Miliar.
Sejak September, Tether terus terlihat naik secara linear, namun sejak Desember 2020, kenaikan terjadi secara eksponensial. Apresiasi tersebut didukung oleh penambahan jumlah persediaan yang mencapai $500 Juta hingga $1 Miliar per hari.
Namun penambahan jumlah tersebut tidak dilakukan setiap hari, akibat mayoritas penambahan per hari terjadi dalam jumlaha Jutaan Dolar Amerika.
Saat ini Tether telah menjadi salah satu jaringan yang cukup rumit, dengan banyaknya blockchain yang mendukung pergerakannya. Mayoritas operasional terjadi di blockchain Ethereum, namun Tron menduduki peringkat signifikan dengan jumlah $18 Miliar dalam persediaan Tether.
Namun, angka tersebut jauh lebih tinggi dari kapitalisasi pasar Tron yang hanya berada di $4 Miliar. Hal ini menandakan bahwa Tether tidak bergerak hanya di blockchain Tron dan di beberapa bursa terdesentralisasi blockchain Tron.
Kemungkinan besar, mayoritas Tether tersebut bergerak di bursa tersentralisasi yang nampaknya menarik ketertarikan yang cukup tinggi saat pasar apresiasi ini.
Jaringan lainnya nampaknya belum mendapat ketertarikan setinggi Tron dan Ethereum. Salah satu contohnya adalah Omni yang stagnan di $1,3 Miliar dalam jumlah perputaran Tether.
Tapi, peningkatan yang signifikan dari keseluruhan persediaan Tether masih terus terjadi akibat juga tingginya permintaan dalam pasar crypto.
Baca juga: Bitcoin Kemungkinan Koreksi, Disebabkan Beberapa Hal Ini
Contohnya adalah Cina yang menggunakan USDT untuk melakukan transaksi akibat larangan bank komersial terhadap transaksi fiat yang terkait dengan crypto.
Sebagai tambahan, mayoritas bursa di dunia saat ini menggunakan USDT sebagai pengganti dari Fiat Dolar Amerika atau USD. Hal tersebut membuat Tether berada di $74 Miliar dalam volume transaksi per hari.
Angka tersebut cukup besar mengingat keseluruhan transaksi crypto per hari memiliki volume pada $111 Miliar. Namun intinya, apresiasi dari jumlah Tether di pasar sangat dipengaruhi oleh ketertarikan terhadap Crypto.
Sehingga, kemungkinan besar ke depannya, persediaan akan terus meningkat yang kemungkinan juga dapat berdampak buruk untuk USDT. Hal ini disebabkan potensi adanya inflasi yang melemahkan nilainya.
Prediksi IHSG: Sentuh 7.600 di Akhir Tahun 2022 BNI Sekuritas menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menembus level 7.300-7.600 […]
Harga Bitcoin Turun Lagi! Mengawali Juli 2022, harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terpantau melanjutkan koreksi yang cukup dalam pada Jumat (1/7/2022). […]
Tesla PHK Karyawan dan Tutup Kantor! Tesla telah menutup kantornya di San Mateo, California dan memberhentikan sekitar 200 karyawan yang bekerja pada […]
El Salvador Terancam Bangkrut Dampak Bitcoin Anjlok? Keputusan El Salvador untuk mempertaruhkan ekonomi negaranya pada bitcoin terancam membawa malapetaka. Kejatuhan […]
MicroStrategy Tambah Kepemilikan Bitcoin ~! Perusahaan intelijen bisnis MicroStrategy telah menambah kepemilikan Bitcoin (BTC), menegaskan kembali pandangan bullish CEO Michael Saylor tentang […]
Wall Street Bervariasi, Indeks Dow Jones Menguat Terbatas Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Rabu, […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.