China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Terdapat perbedaan apresiasi bitcoin yang terjadi saat ini dengan yang terjadi di Desember 2017. Perbedaan ini menjadi salah satu alasan kenapa apresiasi saat ini akan bertahan lebih lama. Saat ini, Bitcoin mulai menurun dalam tempo apresiasinya, namun masih berhasil berada di atas $19.000.
Banyak pihak yang mulai berpikir apakah akan terjadi koreksi dalam beberapa waktu dekat ini. Hal ini disebabkan kekhawatiran bahwa apresiasi akan terjadi sepeti Tahun 2017.
Tiga tahun yang lalu, Bitcoin mengalami apresiasi ke harga $20,000 pada Desember 2017. Namun, beberapa pekan berikutnya, Bitcoin sendiri mengalami depresiasi yang cukup tajam, yang membawanya ke sekitar $10,000 di Februari 2018.
Akhir-akhir ini, Bitcoin mengalami koreksi kecil ke $17,000 walau setelah itu mengalami apresiasi kembali ke harganya saat ini. Banyak pihak yang percaya bahwa pergerakan tersebut hanyalah fase konsolidasi dan koreksi biasa.
Tetapi, banyak pihak juga yang mulai memiliki kekhawatiran tinggi terhadap pergerakan tersebut. Hal ini disebabkan oleh koreksi dan konsolidasi tersebut yang dianggap sebagai tanda depresiasi oleh beberapa analis, yang menjadi pertanda kemiripan dengan 2017.
Baca juga: Decred Naik 50% Dalam 24 Jam Terakhir, Mengalahkan Mayoritas Pasar
Namun, kabar baiknya, terdapat perbedaan yang jelas antara apresiasi saat ini dengan apresiasi yang terjadi di Tahun 2017. Perusahaan Blockchain, Van Eck, menyatakan bahwa apresiasi saat ini lebih kuat dan lebih stabil.
Pernyataan tersebut berasal dari asumsi bahwa sebagian besar apresiasi 2017 terjadi akibat FOMO atau Fear of Missing Out. Namun, asumsi tersebut bukan dibuat tanpa dasar, tetapi dibentuk atas data yang menunjukkan bahwa pergerakan volumenya meningkat secara drastis akibat investor ritel.
Namun, perbedaan saat ini nampaknya apresiasi terjadi akibat dari institusi besar yang bukan bertujuan untuk spekulasi namun pelindung kekayaan. Sehingga, hal inilah yang membuat apresiasi akan lebih stabil karena institusi tidak akan mengambil keuntungan saat harga tinggi seperti di Tahun 2017, akibat perbedaan tujuan.
Sentimen kuat ini akan bertahan akibat pihak yang mendorong harga di 2017 sekarang sudah tidak menjadi bagian yang penting untuk apresiasi. Saat ini, seluruh apresiasi terlihat terjadi akibat dorongan dana dari institusi keuangan besar.
Selain itu, Covid-19 juga membuat investor sadar bahwa Bitcoin dapat dijadikan aset pelindung kekayaan. Sehingga, persepsi terhadap Bitcoin saat ini bukan hanya sebagai aset spekulatif saja namun juga aset stabil untuk pelindung kekayaan.
Van Eck juga menyatakan bahwa apresiasi ini terjadi juga akibat dari PayPal yang baru saja mengadopsi Bitcoin dan kripto lainnya. PayPal sendiri memiliki 26 Juta pengguna berupa pedagang, dan 346 klien secara global yang membuat besarnya dampak kepada dunia keuangan.
Kemudian, So Fi, Robinhood, dan perusahaan keuangan besar lainnya sedang melakukan hal yang sama dengan PayPal. Bank juga terlihat akan terjun ke dunia Bitcoin dalam rangka berkompetisi dengan segala institusi keuangan yang ada. Sehingga apresiasi ini kemungkinan akan bertahan lama.
Dilansir dari Live Bitcoin News
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.