Laba Saudi Aramco Naik 82% di Q1 2022
Laba Saudi Aramco Naik 82% di Q1 2022! Perusahaan raksasa minyak Saudi Aramco melaporkan pada Minggu (15/5) lonjakan laba bersih […]
Rupiah terlihat menguat terutama terhadap Dolar Amerika akibat banyaknya tekanan jual dari Dolar Amerika. Penguatan ini juga dikabarkan terjadi setelah adanya kabar positif dari vaksin Covid-19 di Indonesia.
Hingga kemarin Rabu 22 Juli 2020, Rupiah terlihat menguat terhadap Dolar Amerika sebesar kurang lebih 1,4%. Penguatan ini didorong oleh depresiasi dari Dolar Amerika dan juga adanya kabar positif mengenai vaksin Covid-19 di Indonesia.
Pengumuman ini langsung diberikan oleh Presiden Republik Indonesia dengan mengkonfirmasinya kabar yang tersebar mengenai vaksin. Sejauh ini, vaksin sedang berada dalam fase uji klinis tahap ketiga. Dikabarkan bahwa jika semua berjalan lancar, vaksin akan di distribusikan, dan secara resmi akan melalui Indofarma dan Kimia Farma yang merupakan anak usaha dari Bio Farma.
Baca juga: PT Indofarma Tbk Akan Bagikan Vaksin Covid-19 Bersama Anak Usaha
Kabar positif ini berhasil menguatkan rupiah pada pekan ini dan dikabarkan menjadi mata uang terkuat di Asia kemarin. Pergerakan apresiasi rupiah terutama terhadap Dolar Amerika juga disebabkan oleh kuatnya tekanan jual terhadap Dolar Amerika itu sendiri.
Pergerakan tekanan penjualan dolar terjadi akibat dua hal yaitu investor yang beralih ke emas dan juga investor yang mulai percaya terhadap pemulihan Covid-19. Tekanan jual ini telah terjadi sejak akhir Maret 2020 dan masih terjadi hingga saat ini.
Tercatat bahwa hingga saat ini dari Maret 2020, depresiasi Dolar Amerika sudah mencapai sekitar 7,85%. Penurunan ini merupakan penurunan yang besar akibat pada awal tahun, Dolar Amerika sempat naik sebesar 6,73%. Pergerakan ini dilihat dari indeks mata uang Dolar Amerika atau DXY yang saat ini sedang mengalami penurunan.
Pada pekan ini terlihat bahwa Dolar Amerika sudah melemah sekitar 1,2% dan pekan ini baru mencapai pertengahan pekan. Sehingga ada kemungkinan tekanan terhadap Dolar Amerika akan terus berlanjut.
Dampaknya terhadap Rupiah adalah potensi terus menguat sepanjang pekan ini. Jika penguatan Rupiah terus terjadi dan depresiasi Dolar Amerika terus terjadi, maka ada kemungkinan USDIDR mencapai Rp 14.500. Jika penguatan juga terus terjadi, maka ada kemungkinan Rupiah akan mencapai sekitar Rp 14.360 dan menjadi yang terkuat di Asia.
Laba Saudi Aramco Naik 82% di Q1 2022! Perusahaan raksasa minyak Saudi Aramco melaporkan pada Minggu (15/5) lonjakan laba bersih […]
Jokowi Bertemu Elon Musk, Bahas Apa Ya? Presiden Joko Widodo berkunjung ke Space X di Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu, […]
Kapitalisasi Pasar Kripto Turun Rp2.927 Triliun Anjloknya pasar kripto baru-baru ini, telah menyebabkan miliaran dolar terhapus dari pasar. Sebagian besar […]
Saham Meme Melonjak, GameStop Naik 10%! GameStop (GME) melonjak 10% pada perdagangan Kamis kemarin. Situasi ini membuat aktivitas perdagangan sempat […]
Penyebab Terra LUNA Anjlok, Ada Apa Sih? Token native jaringan Terra, LUNA Coin, terperosok sangat dalam pada perdagangan Kamis, 12 Mei […]
Aramco, Perusahaan raksasa minyak Arab Saudi, berhasil melampaui Apple sebagai perusahaan paling berharga di dunia pada Rabu (11/5/2022). Saudi Aramco […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.