Ramayana masih bisa buka gerai baru walaupun masih terdampak pandemi Covid-19 di semester pertama tahun 2020. Gerai baru tersebut dikabarkan Dibuka di Cikupa pada Bulan Mei 2020.

Ramayana Masih Bisa Buka Gerai Baru

Akibat terdampak pandemi Covid-19, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) terpaksa menutup sementara 13 gerainya sejak akhir Maret 2020. Walaupun begitu, RALS masih bisa membuka gerai baru pada Bulan Mei 2020 di Cikupa. Hingga saat ini, total gerai RALS sudah mencapai 118 unit dengan total luas toko sebesar 953,68 meter persegi.

Adapun, perseroan awalnya menutup sementara 94 gerainya karena peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Sebanyak 13 gerai yang masih ditutup sementara adalah gerai Pasar Baru, Bogor, Banjarmasin, Baturaja, Duri, Payakumbuh, Kotabaru, Solo, Bekasi, Cakung, Cirebon, Yogyakarta, dan Bali. Satu gerai, yakni Kusuma Bangsa, Surabaya juga dikabarkan tutup pada Februari 2020.

Pembukaan kembali gerai RALS yang prospektif dan di daerah non-PSBB telah dilakukan secara bertahap sejak pertengahan bulan April 2020. Hingga tanggal 30 Juni 2020, RALS telah mengoperasikan kembali 105 gerai dari total 118 gerai.

Kondisi Keuangan RALS

Penjualan RALS di DKI Jakarta, Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa dikabarkan merosot lebih dari 50%. Total penurunan penjualan yang terjadi secara nasional adalah sebesar 57,0% sepanjang semester pertama 2020. Sepanjang semester I tahun 2020 juga RALS mencatat penjualan kotor sebesar Rp2,19 triliun atau turun 58,3% dari Rp5,26 triliun di semester pertama tahun 2019. Pendapatan bersih ikut turun 57,8% menjadi Rp1,47 triliun.

Adapun penjualan kotor di kuartal kedua tahun 2020 menyumbang penurunan terbesar sebanyak 77,5% imbas dari penutupan gerai, pembatasan jam operasional gerai, serta menurunnya daya beli masyarakat. Total laba kotor yang diperoleh perseroan adalah Rp 614 miliar atau mencerminkan margin laba kotor 28,0%. Adapun laba kotor tersebut mengalami penurunan sebesar 60,9% dari Rp 1,56 triliun di periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Baru Melantai Hari Ini, Saham SOHO Sudah Naik 25%!

Untuk menindaklanjuti penurunan penjualan dan laba kotor, RALS akan melakukan kontrol ketat dan efisiensi terhadap biaya operasional. Langkah ini juga termasuk upaya untuk mendapatkan keringanan biaya sewa dari pihak developer. Adapun total biaya operasional perseroan di kuartal kedua tahun 2020 turun sebesar 52,9% secara tahunan. Total laba bersih yang dapat disalurkan kepada pemilik entitas induk, turun 99% dari Rp 589,83 miliar menjadi hanya Rp 5, 36 miliar.

Dilansir dari IPOTNEWS

Tags: