Inggris Terancam Resesi karena Inflasi
Inggris Terancam Resesi? Kenaikan harga-harga semakin menggila di Eropa. Inggris misalnya, mengalami inflasi yang sangat tinggi hingga negeri Ratu Elizabeth […]
Panin Bank (PNBN) membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) konsolidasi sebesar Rp 1,82 triliun pada 2021. Perusahaan berkode saham PNBN tersebut juga mencatatkan laba operasional sebelum pencadangan dan pajak sebesar Rp 7,67 triliun atau tumbuh 15 persen dibandingkan 2020.
Presiden Direktur Panin Bank Herwidayatmo mengatakan perusahaan berupaya meningkatkan pencadangan untuk mengantisipasi penurunan kualitas portofolio kredit bank dan kredit anak perusahaan.
“Bank Panin membukukan biaya cadangan senilai Rp 5,25 triliun,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (28/3/2022).
Menurutnya secara keseluruhan kredit yang diberikan perusahaan turun 3,9 persen dibandingkan 2020, menjadi Rp 124,84 triliun. Namun, kredit segmen institutional banking naik 18,9 persen secara tahunan menjadi Rp 24,9 triliun dari Rp 21 triliun pada 2020.
Adapun kredit segmen institutional banking meliputi kredit yang diberikan kepada lembaga keuangan dan BUMN.
Sementara itu, kredit segmen korporasi dan komersial sedikit terhambat di tengah perlambatan ekonomi, sebagai dampak dari pandemi Covid-19. “Dan penerapan prinsip kehati-hatian,” kata Herwidayatmo.
Dari sisi likuiditas, kata Herwidayatmo, perseroan berhasil menjaga dengan baik. Hal itu tercermin dari peningkatan Giro dan Tabungan sebesar 7,2 persen yoy, menjadi total sebesar Rp60,5 triliun.
Dengan catatan tersebut, Rasio CASA perusahaan pun pada 2021 meningkat menjadi 45,12 persen dari 39,4 persen pada 2020. Posisi LDR mencapai 88,05 persen, dan NSFR mencapai 144 persen.
Dari sisi permodalan, perusahaan berupaya meningkatkan sebesar Rp 45,4 triliun, dengan CAR yang terjaga sebesar 29,86 persen, meningkat dibandingkan dengan 2020 yang sebesar 29,58 persen.
Sepanjang 2021, perusahaa juga berhasil menjaga pengelolaan kualitas aset yang sehat melalui penerapan prosedur penilaian risiko yang sangat hati-hati dan teliti, serta mendorong pemulihan kredit yang direstrukturisasi menjadi normal kembali.
“Dengan upaya tersebut, NPL dapat dipertahankan di level yang aman,” kata Herwidayatmo.
Panin Bank berhasil menjaga rasio NPL net level 0,81 persen, sementara itu rasio NPL gross sedikit meningkat ke level 3,54 persen.
Baca juga: Yuk Cek 5 Kabar Pasar Saham Berikut!
Inggris Terancam Resesi? Kenaikan harga-harga semakin menggila di Eropa. Inggris misalnya, mengalami inflasi yang sangat tinggi hingga negeri Ratu Elizabeth […]
CEO Terraform Labs Do Kwon dikabarkan akan dikenakan tuntutan oleh LKB & Partners, salah satu firma hukum terkemuka di Korea […]
PT Bank Jago Tbk berkolaborasi dengan platform e-commerce jual beli mobil bekas di Indonesia PT Carsome Indonesia. Kolaborasi antara kedua […]
Neraca Pembayaran Indonesia membukukan defisit pada kuartal I-2022. Surplus transaksi berjalan tidak mampu menutup ‘lubang’ di transaksi modal dan finansial. […]
Shiba Inu Blokir Pengguna! Gara-gara apa sih? Daeveloper Metaverse Shiba Inu (SHIB), mengumumkan salah satu alamat dompet pengguna telah masuk […]
Korsel Investigasi Anjloknya LUNA dan UST Regulator keuangan top Korea Selatan telah meluncurkan penyelidikan darurat terhadap runtuhnya cryptocurrency LUNA dan stablecoin […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.