Mengenal zkEVM, inovasi untuk tingkatkan kecepatan transaksi Ethereum
zkEVM itu apa sih? Selama bertahun-tahun, para kritikus mengeluhkan betapa lambat transaksi Ethereum. Protokol inti hanya dapat menangani 10-15 transaksi […]
Panin Bank (PNBN) membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) konsolidasi sebesar Rp 1,82 triliun pada 2021. Perusahaan berkode saham PNBN tersebut juga mencatatkan laba operasional sebelum pencadangan dan pajak sebesar Rp 7,67 triliun atau tumbuh 15 persen dibandingkan 2020.
Presiden Direktur Panin Bank Herwidayatmo mengatakan perusahaan berupaya meningkatkan pencadangan untuk mengantisipasi penurunan kualitas portofolio kredit bank dan kredit anak perusahaan.
“Bank Panin membukukan biaya cadangan senilai Rp 5,25 triliun,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (28/3/2022).
Menurutnya secara keseluruhan kredit yang diberikan perusahaan turun 3,9 persen dibandingkan 2020, menjadi Rp 124,84 triliun. Namun, kredit segmen institutional banking naik 18,9 persen secara tahunan menjadi Rp 24,9 triliun dari Rp 21 triliun pada 2020.
Adapun kredit segmen institutional banking meliputi kredit yang diberikan kepada lembaga keuangan dan BUMN.
Sementara itu, kredit segmen korporasi dan komersial sedikit terhambat di tengah perlambatan ekonomi, sebagai dampak dari pandemi Covid-19. “Dan penerapan prinsip kehati-hatian,” kata Herwidayatmo.
Dari sisi likuiditas, kata Herwidayatmo, perseroan berhasil menjaga dengan baik. Hal itu tercermin dari peningkatan Giro dan Tabungan sebesar 7,2 persen yoy, menjadi total sebesar Rp60,5 triliun.
Dengan catatan tersebut, Rasio CASA perusahaan pun pada 2021 meningkat menjadi 45,12 persen dari 39,4 persen pada 2020. Posisi LDR mencapai 88,05 persen, dan NSFR mencapai 144 persen.
Dari sisi permodalan, perusahaan berupaya meningkatkan sebesar Rp 45,4 triliun, dengan CAR yang terjaga sebesar 29,86 persen, meningkat dibandingkan dengan 2020 yang sebesar 29,58 persen.
Sepanjang 2021, perusahaa juga berhasil menjaga pengelolaan kualitas aset yang sehat melalui penerapan prosedur penilaian risiko yang sangat hati-hati dan teliti, serta mendorong pemulihan kredit yang direstrukturisasi menjadi normal kembali.
“Dengan upaya tersebut, NPL dapat dipertahankan di level yang aman,” kata Herwidayatmo.
Panin Bank berhasil menjaga rasio NPL net level 0,81 persen, sementara itu rasio NPL gross sedikit meningkat ke level 3,54 persen.
Baca juga: Yuk Cek 5 Kabar Pasar Saham Berikut!
zkEVM itu apa sih? Selama bertahun-tahun, para kritikus mengeluhkan betapa lambat transaksi Ethereum. Protokol inti hanya dapat menangani 10-15 transaksi […]
Crypto Whale itu apa sih? Sebagian besar mata uang kripto memiliki sejumlah besar pemegang aset yang dapat mempengaruhi harga aset […]
Harga token Polygon (MATIC) telah melonjak 8,3% dalam semalam menjadi $1,08, menurut data CoinGecko. Sementara kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan […]
PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) hari ini meresmikan pencatatannya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan menawarkan sebanyak 700 juta […]
Wall Street Menguat, Ini Sentimen Pendorongnya~! Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak menguat pada perdagangan saham Kamis, […]
Kondisi ekonomi Indonesia kian membaik, namun tidak kebal resesi dunia? Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengakui ekonomi global dihadapkan […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.