China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Jaringan DeFi Ethereum sempat mengalami gangguan kemarin akibat adanya inovasi hard fork yang ternyata menjadi penyebabnya. Saat ini gangguan tersebut telah perlahan diperbaiki setelah sebelumnya membuat riwayat transaksi terpecah menjadi dua.
Gangguan yang terjadi disebabkan oleh adanya upaya dalam hard fork, bukan melalui perubahan coding, namun dalam upaya pemecahan satu block transaksi. Tujuan sebelumnya adalah perpecahan ini digunakan akan terjadi perbaikan dalam transaksi yang sebelumnya tidak sah menjadi sah.
Tetapi, terdapat beberapa komunikasi yang kurang sempurna sehingga ada beberapa pihak yang mengabaikan perubahan tersebut. Sehingga berujung pada gangguan yang menyebabkan kerusakan pada jaringan secara menyeluruh, terutama dalam pencatatan riwayat transaksi atau pembentukan blockchain.
Pengabaian tersebut dikabarkan akibat asumsi bahwa perubahan hanya merupakan perubahan minor. Pernyataan resmi yang dikeluarkan hari ini, menyatakan adanya kelalaian tersebut dan memang ternyata gangguan yang terjadi adalah akibat pemegang jaringan.
Pertama, gangguan ini terlihat pada Infura, server berbasis ConsenSyus yang menjadi wadah mayoritas aplikasi DeFi yang tersambung dengan jaringan Ethereum. Infura mengalami gangguan sejak 15.00 WIB kemarin dan aplikasi seperti MetaMask, MakerDAO, Uniswap, Compound, MyCrypto, dan Binance mengalami perhentian perdagangan Ethereum.
Hal ini disebabkan terjadinya perpecahan antara satu blockchain yang membuat Riwayat transaksi rusak terbelah menjadi dua. Gangguan ini membuat dana investor berisiko tinggi akibat adanya kemungkinan transaksi tidak tercatat dan hilang.
Kabari baiknya Infura telah memperbaiki permasalahan ini dan beberapa aplikasi yang tersambung telah memperbarui Geth dan codenya masing-masing. Hal ini membuat beberapa protes dan kekhawatiran terhadap cara jaringan Ethereum bekerja akibat adanya ketidaksinergisan antara Geth dan penggerak jaringan lainnya.
Péter Szilágyi, kepala dalam pengelola jaringan ethereum, mengabarkan bahwa pembelahan transaksi yang terjadi akibat fork yang berusaha dilakukan secara sengaja. Walau berniat untuk inovasi, ternyata gangguan terjadi secara disengaja agar terjadi pembaruan Geth.
Sehingga, pembelahan blockchain terjadi akibat adanya dua versi Geth yaitu versi lama seperti Infura dan versi baru. Sehingga menciptakan adanya pembelahan dalam pencatatan riwayat transaksi akibat mayoritas aplikasi dan wadah yang terhubung menganggap pembaruan hanya hal mino yang tidak diperlukan.
Hal ini kembali disebabkan oleh kurangnya sosialisasi oleh Geth terhadap mayoritas pihak yang terlibat dalam jaringan DeFi Ethereum. Sehingga, saat ini banyak pihak yang mendesak Geth untuk lebih transparan dan informatif.
Baca juga: Tron Diprediksi Naik Kembali Setelah Koreksi Tajam
Desakan ini muncul akibat dari fakta sebenarnya bahwa gangguan yang terjadi sebenarnya disebabkan adanya pembaruan yang kurang disosialisasikan. Beberapa pihak sudah mulai mempublikasikan desakannya melalui Twitter.
Namun, pihak Geth hanya memberikan penjelasan tentang pentingnya pembaruan tanpa memberikan info kapan saja harus dilakukannya. Hal ini mengimplementasikan bahwa Geth bergerak dalam asumsi bahwa seluruh pihak akan terus memeriksa dan memperbarui secara mandiri.
Asumsi ini membuat mayoritas pelaku geram dan mendesak untuk Geth lebih transparan dan informatif karena banyak hal lain selain pembaruan yang perlu dilakukan. Sehingga, komunitas jaringan DeFi Ethereum masih mendesak terus agar Geth lebih bertanggung jawab dengan lebih informatif dan transaparan.
Dilansir dari Coindesk
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.