Harga Token Shiba Inu Naik 34%, Apa Pendorongnya?
Harga token Shiba Inu (SHIB) meroket 34 persen. Dengan volume perdagangan menyentuh USD 3,41 miliar atau sekitar Rp 50,1 triliun […]
IHSG gagal naik pada Kamis, 9 Juli 2020 akibat adanya kekhawatiran kembali yang muncul pada perekonomian global. Kekhawatiran ini dikabarkan datang dari meningkatnya kembali kasus Covid-19 dan ketegangan hubungan perekonomian beberapa negara
Tercatat bahwa pada Kamis, 9 Juli 2020, IHSG tertutup lebih rendah dari hari kemarin yaitu pada Rp 5.052,79. Penutupan ini merupakan penurunan terendah di Bulan Juli 2020, akibat penurunan terakhir yang terjadi hanya sebesar Rp 1,79 dibanding hari ini yang mencapai Rp23,38. Penurunan ini dapat menjadi pertanda masih berlanjutnya fase konsolidasi akibat gagalnya pergerakan menembus batas atas zona konsolidasi.
Dikabarkan penurunan ini didorong oleh mayoritas sektor yang mengalami penurunan. Dikabarkan hari ini yang mengalami peningkatan hanyalah saham sektor pertanian sebesar 0,99% dan pertambangan sebesar 0,48%. Pergerakan ini sangat ironis akibat kemarin sektor pertambangan merupakan satu-satunya sektor yang mengalami penurunan, walau hanya sekitar 0,10%.
Saham sektor keuangan yang kemarin meningkat hingga sekitar 3,5%, hari ini mengalami penurunan sebesar 0,69%. Penurunan ini bersama dengan sektor lainnya yang turun sekitar 0,07% hingga 0,85%. Penurunan oleh sektor keuangan bukanlah penurunan terbesar, melainkan hanya penurunan terbesar kedua di belakang sektor infrastruktur yang turun 0,85%.
Penurunan ini dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu oleh investor besar dan investor asing, akibat dari faktor perekonomian yang terlihat masih belum menentu.
Baca juga: Hubungan Cina-Australia Memanas Akibat Virus Covid-19
Terdapat beberapa faktor global yang memperlihatkan bahwa kondisi perekonomian masih belum stabil dalam pemulihan. Nampaknya, efek dari positifnya data di Bulan Juni mulai habis, akibat mulai muncul kembali kekhawatiran akibat virus Covid-19 yang naik kembali. Dikabarkan bahwa masih banyak kasus Covid-19 yang meningkat di beberapa negara besar seperti Amerika. Indonesia sendiri juga masih mengalami peningkatan dalam kasus Covid-19 yang dapat menjadi sentimen negatif bagi para investor.
Kekhawatiran ini ditambah lagi dengan terjadinya beberapa konflik antara Cina dengan beberapa negara seperti India, Filipina, dan Amerika. Dikabarkan bahwa India dan Filipina telah melakukan diskusi yang nampaknya akan menjadi rencana untuk Bersatu melawan Cina akibat adanya konflik teritorial. Jika kedua negara ini bersatu, nampaknya musuh Cina akan menjadi lebih besar akibat masih adanya Amerika yang memiliki konflik terpanas dengan Cina.
Konflik dan naiknya kasus ini dapat menjadi sentimen negatif yang menyebabkan IHSG turun. Indikator dari pasar keuangan lainnya adalah tampak menguatnya kembali Yen Jepang yang dianggap sebagai mata uang safe-haven walau belum signifikan, yang dapat menandakan kekhawatiran investor. Namun, kekhawatiran ini belum terkonfirmasi akibat masih belum turunnya Indeks Saham Amerika hingga sesi perdagangan kemarin.
Harga token Shiba Inu (SHIB) meroket 34 persen. Dengan volume perdagangan menyentuh USD 3,41 miliar atau sekitar Rp 50,1 triliun […]
IHSG Awal Pekan di Zona Hijau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan awal pekan ini, Senin (15/8/2022) di zona […]
Ethereum naik ke level tertinggi dua bulan setelah pengembang berhasil menyelesaikan gladi bersih terakhir untuk peningkatan penting yang diharapkan selesai […]
Tren Investasi di Indonesia Semakin Meningkat, Namun Masih Kurang Literasi? Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan generasi muda di bawah […]
Saham Indofood Melemah Dampak Melonjaknya Harga Gandum Harga saham duo emiten konsumen milik Grup Salim bergerak melemah pada perdagangan hari ini, […]
Garuda Indonesia Tunda Right Issue, Kenapa ya? PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menunda agenda persetujuan pemegang saham terkait penambahan modal […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.