China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
CSRA dikabarkan mencatat laba bersih di sembilan bulan pertama tahun 2020 dengan angka apresiasi yang mengejutkan pasar. Perusahaan bidang kelapa sawit ini membuktikan betapa hebatnya sektor kelapa sawit walaupun mengalami era pandemi.
Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2020, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA), berhasil mencatatkan kinerja positif. CSRA dikabarkan telah berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp 451,24 miliar walaupun berada di era pandemi.
Pencapaian tersebut adalah pertumbuhan sekitar 20,6% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 374,25 miliar. Kinerja penjualan untuk periode Juli hingga September 2020 juga meningkat 65,1% dibandingkan dengan perolehan kuartal sebelumnya.
Menurut Direktur Keuangan CSRA, Seman Sendjaja, peningkatan pendapatan penjualan dipicu oleh kenaikan harga jual rata-rata komoditi kelapa sawit. Kenaikan harga ini berdampak sangat signifikan mengingat CSRA yang bergerak bukan berdasarkan kontrak kesepakatan harga tetap.
harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) crude palm oil (CPO) hingga September 2020 dikabarkan naik sekitar 22,3% secara tahunan. Selain itu, harga jual tandan buah segar (TBS) naik sebesar 29,5 persen secara tahunan.
Pihak perusahaan menyatakan bahwa peningkatan harga jual tersebut sejalan dengan pulihnya harga CPO global yang juga berhasil diiringi oleh konsistensi pencapaian volume produksi TBS oleh perseroan.
Selain itu, dinyatakan bahwa peningkatan penjualan perseroan juga dipengaruhi oleh konsistensi menjaga fokus produktivitas yang solid. Ditambah dengan operasi yang efisien, peningkatan perusahaan bergerak sesuai dengan komitmen pengembangan berkelanjutan.
Komitmen pengembangan perusahaan tercermin dari volume produksi CSRA yang berhasil tumbuh 3,2% secara tahunan. Selain itu, yield produksi TBS tetap terjaga di kisaran 14,1 ton per hektare, tidak jauh berbeda dari perolehan periode yang sama tahun lalu.
CSRA pun melihat tren pertumbuhan produksi yang positif secara jangka panjang seiring dengan profil usia perkebunan yang tergolong ideal. Mayoritas usia ini berada pada usia produksi prima yaitu di bawah 18 tahun.
Baca juga: TLKM Mulai Naik Bersama Sentimen Positif Perekonomian Global
Di sisi lain, kinerja operasional itu telah berdampak positif terhadap laba bersih hingga September 2020 yang berhasil naik signifikan menjadi Rp 64,01 miliar, atau tumbuh hingga tiga digit, 360,17% secara tahunan.
Perusahaan menilai pencapaian profitabilitas yang solid itu mencerminkan strategi inovasi perusahaan. Hal ini mencerminkan tujuannya yang positif ke depan dalam mengembangkan bisnis dan manajemen biaya untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dilansir dari IPOT NEWS
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.