Prediksi IHSG: Sentuh 7.600 di Akhir Tahun 2022
Prediksi IHSG: Sentuh 7.600 di Akhir Tahun 2022 BNI Sekuritas menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menembus level 7.300-7.600 […]
PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) menjadi pendatang baru di indeks 20 BUMN paling likuid di bursa atau IDX BUMN 20. Perseroan menggantikan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) yang keluar dari daftar tersebut.
Dalam pengumuman yang disampaikan, bursa sebelumnya telah melakukan evaluasi besar atas indeks IDX BUMN 20. Hal ini dilakukan untuk menetapkan daftar saham dan menyesuaikan bobot atas saham-saham yang digunakan penghitungan indeks IDX BUMN 20.
Berdasarkan evaluasi tersebut, nantinya, IDX BUMN 20 akan berlaku mulai 1 Februari 2021 sampai dengan Juli 2021. IDX BUMN 20 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham perusahaan tercatat yang merupakan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ) beserta afiliasinya.
Pada perdagangan Rabu kemarin, saham BRIS masih terkoreksi sebesar 6,95% ke level Rp 2.810 per saham. Meski demikian, sejak awal tahun, saham BRIS meroket 746,39% dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 27,82 triliun.
Kenaikan ini salah satunya sebagai sentimen positif merger BRIS sebagai surviving entity Bank Syariah Indonesia. Perkembangan terbaru, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa pra-peluncuran Bank Syariah Indonesia akan dilakukan pada awal Februari mendatang.
Tiga bank yang bergabung di BRIS yakni BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah. Ketiganya akan membentuk aset bersama senilai Rp 214,6 triliun dan diharapkan masuk TOP 10 global syariah bank dari sisi kapitalisasi pasar.
Baca juga: Lo Kheng Hong, Membeli Saham GJTL, Sudah Sampai 5% Saham Beredar
Bank BRIS hasil gabungan alias BSI juga akan menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III dengan modal inti sebesar Rp 20,4 triliun. Pemerintah akan menjadi ultimate shareholder dari bank hasil penggabungan melalui bank-bank Himbara (Himpunan Bank-bank Milik Negara) sebagai pemegang saham bank hasil penggabungan.
Adapun komposisi pemegang saham BSI nantinya yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) 51,2%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) 25,0%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,4%, DPLK BRI-Saham Syariah 2%, dan investor publik 4,4%.
Prediksi IHSG: Sentuh 7.600 di Akhir Tahun 2022 BNI Sekuritas menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menembus level 7.300-7.600 […]
Harga Bitcoin Turun Lagi! Mengawali Juli 2022, harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terpantau melanjutkan koreksi yang cukup dalam pada Jumat (1/7/2022). […]
Tesla PHK Karyawan dan Tutup Kantor! Tesla telah menutup kantornya di San Mateo, California dan memberhentikan sekitar 200 karyawan yang bekerja pada […]
El Salvador Terancam Bangkrut Dampak Bitcoin Anjlok? Keputusan El Salvador untuk mempertaruhkan ekonomi negaranya pada bitcoin terancam membawa malapetaka. Kejatuhan […]
MicroStrategy Tambah Kepemilikan Bitcoin ~! Perusahaan intelijen bisnis MicroStrategy telah menambah kepemilikan Bitcoin (BTC), menegaskan kembali pandangan bullish CEO Michael Saylor tentang […]
Wall Street Bervariasi, Indeks Dow Jones Menguat Terbatas Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Rabu, […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.