Telkom Bagi Dividen, Yuk Cek Jadwalnya!

Memasuki akhir kuartal kedua tahun 2022, sejumlah perusahaan yang diperdagangkan publik telah mengumumkan penggunaan laba perusahaan, apakah akan kembali masuk saldo perusahaan sebagai laba ditahan atau dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen tunai.

Di antara perusahaan tersebut terdapat pula emiten BUMN yang kepemilikan sahamnya dikuasai oleh pemerintah Republik Indonesia (RI) dan akan membagikan dividen, salah satunya adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

Telkom akan membagikan Dividen Tunai sebesar 60% dari laba bersih atau sejumlah Rp 14,85 triliun atau Rp 149,9656 per saham. Berdasarkan jumlah saham yang telah dikeluarkan per tanggal Rapat, yaitu sebanyak 99.062.216.600 saham.

Penerima dividen Telkom adalah para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada penutupan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 9 Juni 2022.

Baca juga: Kinerja Telkom Indonesia Diprediksi Tumbuh Positif pada Akhir 2022

Berikut jadwal pembagian dividen Telkom Indonesia untuk tahun buku 2021:

-Daftar pemegang saham atau recording date: 9 Juni 2022

-Pasar reguler dan negosiasi:

Cum dividen: 7 Juni 2022

Ex dividen : 8 Juni 2022

-Pasar Tunai:

Cum dividen : 9 Juni 2022

Ex dividen : 10 Juni 2022

Tanggal pembayaran dividen : 30 Juni 2022

Sementara itu, pemakaian laba bersih 2021 juga dibukukan sebagai laba ditahan sebesar 40% dari laba bersih 2021. Jumlah itu setara Rp 9,90 triliun.

Laba ditahan itu akan digunakan untuk membiayai pengembangan usaha perseroan. Penetapan penggunaan laba bersih tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom Indonesia pada 27 Mei 2022.

Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Telkom Indonesia, Ahmad Reza mengatakan, alokasi laba ditahan akan digunakan untuk mengembangkan usaha perseroan di bidang digital connectivity, digital platform dan digital services yang di antaranya termasuk pengembangan data center dan penguatan kapabilitas cloud yang diharapkan dapat menjadi mesin pertumbuhan pendapatan di masa mendatang.

 

Sumber

Baca juga: Mengenal Tiga Indeks Syariah Indonesia untuk Investasi Halal