Saham GOTO Masuk Indeks LQ45 hingga IDX80!

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) bergabung dalam sejumlah indeks di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks tersebut antara lain, indeks IDX30, LQ45, dan IDX80.

Vice President Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menilai, bergabungnya GOTO dengan indeks-indeks itu membuka akses kepada fund manager yang track indeks untuk membeli saham GOTO. Meski begitu, bukan berarti kinerja fundamental tak jadi pertimbangan.

“Dengan masuk ke indeks-indeks tersebut menunjukkan GOTO likuid atau sering diperdagangkan di bursa. Tapi efek positif pembelian ini umumnya di awal ketika ada rebalancing para fund manager. Setelah itu maka akan kembali mencerminkan kinerja fundamentalnya,” kata Wawan kepada Liputan6.com, Kamis (2/6/2022).

Untuk jangka panjang, Wawan menilai investor perlu untuk mempertimbangkan prospek bisnis GOTO. Sementara untuk jangka pendek, kemungkinan terjadi volatilitas masih tinggi. Sehingga ia menilai lebih momentum ini bisa digunakan sebagai exit strategy, mengingat saham GOTO yang tengah naik.

“Untuk jangka pendek karena GOTO masih terus merugi maka sangat mungkin terjadi volatilitas. Misalnya yang kemarin beli pada harga 200-an akan profit taking. Jadi sebaiknya memiliki exit strategy yang jelas, baik dari sisi profit taking maupun cutloss,” ujar Wawan.

Baca juga: GoTo Lepas Saham IPO Mulai Rp 316-Rp 346 per Saham

Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada menilai bergabungnya GOTO ke sejumlah indeks bursa menambah sentimen positif laporan kinerja perseroan untuk periode tiga bulan pertama tahun ini yang dianggap mulai membaik.

“Dalam 1-2 hari terakhir, pergerakan dari GOTO cenderung atraktif seiring perkembangan kinerja emiten yang dianggap mulai membaik meski masih tercatat rugi,” kata Reza.

Pada kuartal I 2022, GOTO berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan bruto sebesar 53 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan GTV sebesar 46 persen.

Pendapatan bruto pada kuartal 1 2022 mencapai Rp 5,2 triliun sementara GTV sebesar Rp 140 triliun. Pada periode tersebut, rugi EBITDA yang disesuaikan turun 14 poin persentase menjadi Rp 5,4 triliun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sebesar Rp 6,2 triliun.Meski pada kuartal I 2021 ini perusahaan mencatatkan kerugian sebesar Rp 1,9 triliun.

“Ditambah lagi dengan masuknya GOTO ke sejumlah indeks, membuat pergerakan GOTO makin atraktif,” imbuh Reza.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 2 Juni 2022, saham GOTO melambung 13,16 persen ke posisi Rp 344 per saham. Saham GOTO dibuka naik 40 poin ke posisi Rp 344 per saham.

Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 346 dan terendah Rp 304 per saham. Total frekuensi perdagangan 81.046 kali dengan volume perdagangan 56.610.515. Nilai transaksi Rp 1,9 triliun

 

Sumber

Baca juga: Kapitalisasi Pasar GOTO Capai Rp 400,31 Triliun! Masuk 10 Besar di BEI