China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Laba Adaro Mineral Naik Hampir 500%, Simak Berita Berikut!
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADRO) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022. Pada periode tersebut, Adaro Minerals Indonesiaberhasil mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 202 juta atau sekitar Rp 3 triliun (kurs Rp 14.879 per USD).
Laba tersebut naik 490,97 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 34,18 juta. Kenaikan laba itu sejalan dengan pendapatan usaha yang naik 165,4 persen menjadi USD 435,66 juta dibanding USD 164,15 juta pada semester I 2021.
Direktur dan Chief Executive Officer PT Adaro Minerals Indonesia Tbk, Christian Ariano Rachmat menuturkan, Adaro Minerals mengalami semester pertamanya sebagai perusahaan publik dengan sangat baik, didukung oleh kenaikan ASP maupun volume penjualan.
“Kami mendapatkan minat yang tinggi untuk produk batu bara kokas keras, sehingga volume penjualan semester I 2022 dapat tumbuh 9 persen. Kondisi harga yang kuat mendorong ASP semester I 2022 naik 143 persen, karena itu kami membukukan profitabilitas yang tinggi di periode ini,” kata dia dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/8/2022).
Bersamaan dengan kenaikan pendapatan usaha, beban pokok naik menjadi USD 148,24 juta dibanding semester I 2021 sebesar USD 102,37 juta.
Meski begitu, laba bruto perseroan masih tumbuh 365,23 persen yoy menjadi USD 287,42 juta. Dari sisi beban usaha perseroan pada semester I 2022 tercatat sebesar 14,05 juta dan beban lain-lain USD 646, ribu.
Lalu penghasilan keuangan tercatat sebesar USD 612,7 ribu dan biaya keuangan USD 9,5 juta. Dari rincian tersebut, setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan sebesar USD 204,1 juta. Naik 491,04 persen dibanding semester I 2021 sebesar USD 34,53 juta.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar USD 1,14 miliar, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 965,7 juta. Terdiri dari aset lancar USD 501,88 juta dan aset tidak lancar USD 637,76 juta.
Liabilitas sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar USD 731,46 juta, turun dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 760,26 juta. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar USD 136,36 juta dan liabilitas jangka panjang USD 595,1 juta. Sementara ekuitas sampai dengan Juni 2022 naik menjadi USD 408,189 juta dari USD 205,44 juta pada akhir Desember 2021.
Pada perdagangan Senin, 29 Agustus 2022 pukul 10.27 WIB, saham ADMR melemah 2,11 persen ke posisi Rp 1.625 per saham. Saham ADMR dibuka stagnan Rp 1.660 per saham. Saham ADMR berada di level tertinggi Rp 1.665 dan terendah Rp 1.605 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.439 kali dengan volume perdagangan 490.430 saham. Nilai transaksi Rp 79,8 miliar.
Baca juga: ADRO Tebar Dividen Walau Terhambat Pandemi Covid-19
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.