Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Permata Tbk (BNLI) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 307,54 miliar. Dividen berasal dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021 yang tercatat sebesar Rp 1,2 triliun.
Perseroan akan membagikan dividen tunai sebesar kurang lebih Rp 307,54 miliar atau sebesar Rp 8,5 per saham untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021 kepada pemegang saham yang berhak untuk menerima dividen tunai.
Adapun RUPST telah dilaksanakan pada Jumat, 20 Mei 2022. Di tengah pemulihan perekonomian Indonesia, Bank Permata membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1,2 triliun, meningkat secara signifikan sebesar 71 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 722 miliar.
Selain untuk dividen, laba bersih tahun buku 2021 dialokasikan untuk dana cadangan wajib perseroan sebesar Rp 200 miliar, dan sisanya akan dibukukan sebagai laba ditahan. RUPST juga menyetujui perubahan susunan pengurus Bank Permata.
Pemegang saham menyetujui dan menerima pengunduran diri Chalit Tayjasanant dari jabatannya sebagai Direktur Utama Bank Permata, sekaligus menyetujui pengangkatannya sebagai anggota Dewan Komisaris Bank Permata.
Posisi Direktur Utama lalu diisi oleh Meliza M. Rusli yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Permata Bank. Pengangkatan Meliza M. Rusli sebagai Direktur Utama Bank Permata sebelumnya telah memperoleh persetujuan fit and proper test dari OJK.
Pemegang saham juga menyetujui pengunduran diri Suwatchai Songwanich dari jabatannya sebagai Direktur Bank Permata, lalu digantikan Setiatno Budiman.
Serta menyetujui pengangkatan H. Muhamad Faiz, MA sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah PermataBank dan Prof. Dr. H. Jaih, SE., MH., M.Ag sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah Permata Bank.
Dengan demikian, susunan jajaran dewan komisaris, direksi dan Dewan Pengawas Syariah Bank Permata menjadi sebagai berikut:
Harga Solana (SOL) hari ini pimpin penguatan nih! Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Selasa, […]
Ekonomi Indonesia pada 2023-2024 diyakini masih tumbuh tinggi, meskipun situasi global dipenuhi ketidakpastian. Khusus untuk 2023, akan bisa menembus pertumbuhan […]