The Fed Naikkan Suku Bunga Lagi?

Ketua Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell menuturkan, bank sentral dapat menaikkan suku bunga dengan besaran sama pada pertemuan kebijakan berikutnya pada Juli 2022. Sebelumnya the Fed dongkrak suku bunga acuan 0,75 persen pada pertemuan Juni 2022.

“Dari perspektif hari ini, kenaikan (suku bunga-red) 50 basis poin atau 75 basis poin tampaknya paling mungkin terjadi pada pertemuan kami berikutnya,” ujar Powell pada konferensi pers, dikutip dari CNBC, Kamis (16/6/2022).

Ia mengatakan, pihaknya mengantisipasi kenaikan suku bunga yang sedang berlangsung akan sesuai. “Perubahan laju itu akan terus bergantung pada data yang masuk dan prospek ekonomi yang berkembang,” ujar Powell.

Ia menambahkan, kenaikan suku bunga 75 basis poin merupakan luar biasa besar. “Saya tidak berharap pergerakan sebesar ini menjadi hal biasa,” ujar dia.

Bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin menjadi 1,5 persen-1,75 persen, dan mencatat kenaikan paling agresif sejak 1994.

Baca juga: ECB Akan Naikkan Suku Bunga, Eropa Diprediksi Resesi!

Powell membiarkan pintu terbuka untuk kenaikan besar lainnya sebagai kejutan positif bagi pasar karena banyak investor mendesak ketua the Fed menunjukkan komitmen dalam meredam lonjakan inflasi. Rata-rata indeks acuan di wall street menguat ke posisi tertinggi setelah pernyataan Powell.

Bill Ackman dari Pershing Square menuturkan, awal pekan ini, the Fed telah membiarkan inflasi di luar kendali. Oleh karena itu, pasar saham dan kredit telah kehilangan kepercayaan pada the Fed.

Langkah the Fed pada Rabu pekan ini dengan inflasi berjalan pada kecepatan tercepat dalam lebih dari 40 tahun. Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengatakan dalam sebuah pernyataan kalau berkomitmen kuat untuk kembalikan inflasi ke target dua persen.

Menurut dot plot, harapan anggota FOMC, suku bunga acuan the Fed akan mencapai 3,4 persen pada akhir 2022, revisi naik 1,5 persen dari perkiraan Maret. Kemudian Komite melihat tingkat kenaikan menjadi 3,8 persen pada 2023. Persentase penuh lebih tinggi dari apa yang terlihat awal tahun ini.

“Namun, kami akan membuat keputusan dengan rapat dan kami akan terus mengkomunikasikan pemikiran kami sejelas mungkin,” ujar dia.

 

Sumber

Baca juga: Suku Bunga Acuan Turun Lagi! Rupiah Akan Melemah?

Tags: