Prediksi IHSG: Sentuh 7.600 di Akhir Tahun 2022
Prediksi IHSG: Sentuh 7.600 di Akhir Tahun 2022 BNI Sekuritas menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menembus level 7.300-7.600 […]
Ekonomi Global Berisiko Mengalami Resesi?
Mantan CEO Goldman Sachs, Lloyd Blankfein meyakini ekonomi global berisiko mengalami resesi. Pemicunya adalah langkah Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), yang terus menaikkan suku bunga dalam rangka mengatasi kenaikan inflasi.
Inflasi tinggi merupakan masalah baru bagi perekonomian dunia. Asal muasalnya yakni pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19) yang membuat perekonomian global lumpuh. Bank sentral di berbagai negara pun menerapkan kebijakan moneter ultra longgar dengan menurunkan suku bunga serta melakukan program pembelian aset (quantitative easing/QE) guna menyelamatkan perekonomian.
Menurut Blankfein, resesi merupakan faktor risiko yang sangat tinggi. “Ada jalan, itu jalan yang sempit,” ujarnya, dikutip dari Reuters, Senin (16/5/2022).
“Namun saya pikir The Fed punya alat yang sangat kuat. Sulit menyesuaikannya dengan baik dan sulit melihat efeknya dengan cukup cepat untuk mengubahnya, namun saya pikir mereka merespons dengan baik. Ini jelas risiko”.
Sementara itu pada minggu lalu Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan kenaikan suku bunga akan ada beberapa rasa sakit. Lalu dia juga menambahkan yang lebih buruk adalah harga yang terus melonjak.
Sedangkan di bulan Maret, the Fed menyetujui kenaikan suku bunga seperempat poin persentase. Namun sejumlah analis mengungkapkan kekhawatirannya para pembuat kebijakan terlalu jauh di belakang untuk mengekang kenaikan harga tanpa kenaikan suku bunga tajam yang bisa menyebabkan resesi.
Blankfein sendiri dia setuju dengan penilaian Powell. Serta juga menambahkan sejumlah efek inflasi pada ekonomi sekarang akan ‘lengket’.
Sebagai informasi, Blankfein duduk di kursi CEO Godman Sachs pada 2006 hingga 2018. Selama waktu itu dia menghadapi krisis keuangan yang cukup bergejolak.
Bahkan krisis ekonomi kala itu juga membuat pemerintah AS menerapkan program bailout bank.
Baca juga: Goldman Sachs: Bitcoin dan Emas Bisa Hidup Berdampingan
Prediksi IHSG: Sentuh 7.600 di Akhir Tahun 2022 BNI Sekuritas menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menembus level 7.300-7.600 […]
Harga Bitcoin Turun Lagi! Mengawali Juli 2022, harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terpantau melanjutkan koreksi yang cukup dalam pada Jumat (1/7/2022). […]
Tesla PHK Karyawan dan Tutup Kantor! Tesla telah menutup kantornya di San Mateo, California dan memberhentikan sekitar 200 karyawan yang bekerja pada […]
El Salvador Terancam Bangkrut Dampak Bitcoin Anjlok? Keputusan El Salvador untuk mempertaruhkan ekonomi negaranya pada bitcoin terancam membawa malapetaka. Kejatuhan […]
MicroStrategy Tambah Kepemilikan Bitcoin ~! Perusahaan intelijen bisnis MicroStrategy telah menambah kepemilikan Bitcoin (BTC), menegaskan kembali pandangan bullish CEO Michael Saylor tentang […]
Wall Street Bervariasi, Indeks Dow Jones Menguat Terbatas Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Rabu, […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.