Tampaknya, market Bitcoin relatif cukup tenang pada 20 Februari sore, ketika harga jatuh lebih dari 8% dalam hitungan jam. Menurut data dari Coindesk angka BTC itu menurun ke 9,410,92 USD, dari harga sebesar 10.300 USD. Dan sejak saat itu telah berada di antara harga $9.400 dan 9.800 USD. Menurut para analis, ke depannya mungkin bitcoin akan mendapat manfaat dari dukungan kuat dalam jangka pendek dan mengalami keadaan tingginya harga market kripto dalam jangka panjang.

“Sisi baiknya, saat ini harga 9.500 USD menjadi pendukung yang layak, dan setiap harinya nilai harga 9.000 USD sebagai fondasi kuat dan tidak akan berubah, ” kata Joe Smoquale,CEO BitBull Capital, manajer dana kripto.

Baca juga: Bitcoin Menyentuh $10.000 Begini Pendapat Para Ahli

Dilansir dari Forbes.com, Kiana Danial selaku Direktur Investasi Diva juga mengamati bahwa keadaan turunnya harga bitcoin di 20 Februari lalu bukan sesuatu yang mengejutkan. Ia hanya mengharapkan ke depannya, harga naik turun untuk bitcoin cuma sampai antara $9.500 dan $10.000 saja. Namun jika penurunan menjadi 9.000 USD, itu adalah angka terburuknya. Meski mengalami kemerosotan baru – baru ini, Danial yakin bahwa bitcoin mengalami akan berada pada kemajuan jangka panjang. 

Wajar Jika Harga Bitcoin Jatuh

Perspektif yang sama juga diberikan oleh Investor Digital, Marius Rupsys, mengutip beberapa faktor penting. Katanya, Bitcoin adalah aset penurunan, karena bank sentral terus menaikkan persediaan uang jadi dalam istilah fiat sangatlah wajar untuk nilai aset digital bangkit.

Bitcoin akan mengalami halving pada bulan Mei, Rupsys mengatakan saat itulah terjadi peristiwa yang akan memotong setengah laju pasokan baru. Ia menambahkan bahwa tekanan pasokan yang nyata akan muncul dalam jangka waktu yang lebih lama. Tiap tingkat, tekanan ini akan datang secara signifikan dan hal ini pasti akan mempengaruhi harga Bitcoin.