Nilai Tukar Dolar Australia Turun 3 Hari Beruntun
Nilai tukar dolar Australia berbalik turun melawan rupiah pada perdagangan Senin (15/8/2022) siang. Dengan demikian, dolar Australia kini menuju penurunan […]
Bank Sentral Selandia Baru dikabarkan akan menetapkan suku bunga acuan esok hari pada pukul 09.00 WIB. Suku bunga acuan saat ini adalah pada 0,25%, dan diprediksi bahwa suku bunga acuan ini akan tetap.
Dikabarkan bahwa pada Hari Rabu, 23 September 2020, pukul 09.00 WIB, Bank Sentral Selandia Baru akan menetapkan suku bunga acuannya. Dikabarkan bahwa suku bunga acuan tersebut akan tetap pada 0,25% sehingga tidak akan terjadi perubahan. Hal ini disebabkan oleh Selandia Baru yang perekonomiannya terlihat mulai membaik walaupun masih terdapat pandemi Covid-19.
Saat ini, suku bunga acuan Selandia Baru masih tetap pada 0,25%. Angka ini merupakan angka yang tetap sejak Maret 2020 dan sejak Maret 2020, perekonomian Selandia Baru mulai membaik walau masih terdampak oleh Covid-19. Pada awal Tahun 2020, dari Januari hingga Februari, suku bunga acuan Selandia Baru berada pada 1%. Namun, akibat Covid-19, bank sentral terpaksa harus menurunkannya hingga saat ini.
Namun, dengan menetapnya suku bunga acuan pada 0,25% selama beberapa bulan terakhir, terbukti bahwa kebijakan ini efektif. Hal ini disebabkan selain perekonomian yang mulai membaik, nilai dari Dolar Selandia juga masih terus bergerak naik hingga saat ini.
Jika benar suku bunga acuan Selandia Baru berada tetap pada 0,25%, kemungkinan besar nilai dari Dolar Selandia Baru akan terus naik. Hal ini disebabkan relatif terhadap mata uang utama lainnya seperti Yen, Swiss Franc, dan terutama Dolar Amerika, yang nilainya masih terus turun, sehingga membuat Dolar Selandia Baru, naik.
Baca juga: GBPUSD Kemungkinan Terus Turun Akibat Suku Bunga Acuan dan Brexit
Namun, kemarin, koreksi baru saja terjadi oleh Dolar Selandia Baru, terhadap beberapa mata uang utama. Hal ini mungkin disebabkan oleh pergerakan koreksi normal, akibat pergerakan secara menyeluruh masih terlihat naik. Tetapi, jika suku bunga acuan yang akan ditetapkan besok turun lagi dari 0,25%, nampaknya Dolar Selandia Baru akan terus tergerus.
Hingga saat ini, nilai dari mata uang tersebut masih terlihat turun, yang dapat menandakan bahwa investor sedang berhati-hati dan menunggu keputusan bank sentral. Setelah itu, kemungkinan pasar baru akan melihat pergerakan Dolar Selandia Baru apakah akan turun atau naik. Sehingga, langkah terbaik saat ini adalah menunggu akibat sentimen ini yang umumnya berdampak besar.
Nilai tukar dolar Australia berbalik turun melawan rupiah pada perdagangan Senin (15/8/2022) siang. Dengan demikian, dolar Australia kini menuju penurunan […]
Harga token Shiba Inu (SHIB) meroket 34 persen. Dengan volume perdagangan menyentuh USD 3,41 miliar atau sekitar Rp 50,1 triliun […]
IHSG Awal Pekan di Zona Hijau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan awal pekan ini, Senin (15/8/2022) di zona […]
Ethereum naik ke level tertinggi dua bulan setelah pengembang berhasil menyelesaikan gladi bersih terakhir untuk peningkatan penting yang diharapkan selesai […]
Tren Investasi di Indonesia Semakin Meningkat, Namun Masih Kurang Literasi? Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan generasi muda di bawah […]
Saham Indofood Melemah Dampak Melonjaknya Harga Gandum Harga saham duo emiten konsumen milik Grup Salim bergerak melemah pada perdagangan hari ini, […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.