GBPUSD diprediksi akan mengalami penurunan yang berlanjut akibat adanya kemungkinan perjanjian Brexit yang tidak terjadi. Selain itu, Penetapan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Inggris, kemungkinan akan terus menekan dan menurunkan nilai Pound Sterling (GBP), terutama terhadap Dolar Amerika (USD).

GBPUSD Kemungkinan Turun Akibat Suku Bunga Acuan

Bank Sentral Inggris masih terus membahas efektivitas dari kebijakan suku bunga negatif yang berpotensi akan terus menekan GBP. Dengan Komite Kebijakan Moneter (MPC) yang nampaknya akan mendorong penetapan kebijakan ini pada pertemuan September ini, kemungkinan Pound akan terus turun.

Pemegang kebijakan moneter nampaknya sangat serius dengan penerapan suku bunga negatif ini terhadap Inggris. Namun, kabar baiknya adalah, kemungkinan besar dengan adanya penetapan suku bunga negatif ini, kebijakan ekspansif melalui dana stimulus nampaknya akan diberhentikan atau dikurangi. Sehingga, kemungkinan depresiasi terhadap GBP tidak akan seburuk jika keduanya dilakukan bersamaan, yang kemungkinan hingga akhir tahun ini.

Namun, kekhawatiran terhadap kesepakatan Brexit dan Covid-19 yang masih naik nampaknya akan memaksa bank sentral untuk terus melakukan kebijakan ekspansif. Sehingga, kemungkinan besar apa pun yang terjadi, Pound akan terus tertekan.

Data Suku Bunga Acuan Bank Sentral Inggris

Pound Akan Tergerus Terhadap Dolar Amerika

Walaupun Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, sudah teryakinkan bahwa perjanjian dengan Inggris itu mungkin, nampaknya fakta menyatakan sebaliknya. Ditambah lagi, dengan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, yang nampaknya menekan penghapusan beberapa kesepakatan sebelumnya, kesepakatan Brexit akan sangat sulit diraih.

Baca juga: 5 Tips Menghindari Kerugian di Trading Forex  

Ditambah lagi, dengan adanya perbincangan antara Boris Johnson dan Joe Biden, salah satu kandidat presiden Amerika, mengenai gugatan perjanjian Brexit, tensi politik menjadi terus naik. Jika Joe Biden terus memimpin prediksi pemilihan presiden, nampaknya ketegangan antara Inggris dan Uni Eropa akan terus meningkat. Sehingga, dengan seluruh situasi ketegangan ini, GBPUSD akan terus turun.

Pergerakan GBPUSD Turun

Prediksi yang muncul terhadap GBPUSD adalah akan terjadi penurunan yang cukup signifikan dari titik tertinggi tahun ini di 1.3483. Hal ini disebabkan munculnya pola grafik Bearish Flag di atas indikator 200 Harian MA pada 1.2760. Dengan indikator RSI dan MACD berada di bawah zona netral, kedepannya kemungkinan pergerakan pasangan mata uang ini akan turun.

Kesulitan melewati batas atas pada daerah 1.30, dapat mendorong penurunan yang terjadi dari 1.3483 yang merupakan titik tertinggi September 2020.  Dengan adanya pergerakan melewati 1.2762, kemungkinan target selanjutnya ada pada 1.2613 atau pada titik 61,8% Fibonacci. Sebaliknya, jika terjadi penutupan di atas 1.2981, pergerakan kemungkinan akan naik dengan batas atas utama yang harus dilewati adalah 1.3093.

Dilansir dari Daily FX

 

Tags: