Harga Token Shiba Inu Naik 34%, Apa Pendorongnya?
Harga token Shiba Inu (SHIB) meroket 34 persen. Dengan volume perdagangan menyentuh USD 3,41 miliar atau sekitar Rp 50,1 triliun […]
Bank Mandiri turunkan suku bunga dalam rangka menanggapi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Dikabarkan bahwa penurunan terjadi pada suku bunga deposito dan kredit.
Bank Mandiri (BMRI) dikabarkan telah menurunkan suku bunga beberapa produknya yaitu suku bunga deposito dan suku bunga kredit. Penurunan suku bunga ini telah dikonfirmasi oleh Direktur Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar. Dikabarkan bahwa suku bunga kredit mengalami penurunan sekitar 0,5% hingga 1% per tahun.
Royke Tumilaar mengatakan bahwa Bank Mandiri akan terus beradaptasi dengan kondisi perekonomian dengan terus mempertimbangkan penurunan suku bunga. Penurunan suku bunga ini dikabarkan akan dilakukan bersamaan dengan upaya untuk terus menciptakan efisiensi dalam menjalankan kegiatan operasional.
Berdasarkan data suku bunga dasar kredit ( SBDK ) per 8 Juli bunga kredit korporasi Bank Mandiri tercatat 9,85%, kredit ritel 9,8%, kredit mikro 11,5%, kredit konsumsi non KPR 11,95%, dan kredit konsumsi KPR 10,2%. Saat ini Bank Mandiri juga mendorong program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan terus menyalurkan kredit ke sektor yang telah kembali menggeliat.
Fokus ini dikabarkan akibat dari Bank Mandiri yang ingin memperlancar program pemerintah. Dengan Bank Mandiri yang merupakan salah satu bank negara yang dititipkan dana sebesar 10 Triliun Rupiah oleh Kemenkeu, penyaluran dana tersebut menjadi fokus utama melalui kredit.
Baca juga: Laba Bersih BNLI Diperkirakan Turun Tahun Ini Sekitar 25% Hingga 50%!
Hingga 7 Agustus 2020, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit PEN hingga Rp 5,6 triliun untuk 1.965 debitur. Penyaluran kredit PEN segmen UKM ini didominasi ke sektor perdagangan besar dan eceran, diikuti sektor industri pengolahan dan sektor konstruksi. Diharapkan, penyaluran kredit PEN ke segmen UKM bisa melebihi target Rp 6 triliun, sesuai dengan tujuan Bank Mandiri terkait pemanfaatan penempatan uang negara di Himbara berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. PMK.70/2020.
Penurunan suku bunga ini dapat menjadi insentif untuk masyarakat menggunakan kredit namun membuat deposito menjadi kurang menarik. Tetapi, mengingat pendapatan bank yang sebagian besar berasal dari kredit, penurunan suku bunga ini dapat mendorong pendapatan Bank Mandiri. Ditambah dengan adanya dana dari Kebijakan Kemenkeu yang harus disalurkan dalam kredit, nampaknya kedepannya operasional Bank Mandiri akan terus membaik.
Akibat dari prospek baiknya kinerja Bank Mandiri, kemungkinan besar sahamnya akan terus naik melanjutkan pergerakannya yang sedang naik dari akhir Mei 2020. Kemungkinan besar untuk saat ini saham akan terus bergerak naik akibat baru saja menembus batas atas pada sekitar Rp 5.915. Jika berita ini menjadi sentimen positif untuk BMRI, kemungkinan target selanjutnya berada pada sekitar Rp 6.346.
Harga token Shiba Inu (SHIB) meroket 34 persen. Dengan volume perdagangan menyentuh USD 3,41 miliar atau sekitar Rp 50,1 triliun […]
IHSG Awal Pekan di Zona Hijau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan awal pekan ini, Senin (15/8/2022) di zona […]
Ethereum naik ke level tertinggi dua bulan setelah pengembang berhasil menyelesaikan gladi bersih terakhir untuk peningkatan penting yang diharapkan selesai […]
Tren Investasi di Indonesia Semakin Meningkat, Namun Masih Kurang Literasi? Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan generasi muda di bawah […]
Saham Indofood Melemah Dampak Melonjaknya Harga Gandum Harga saham duo emiten konsumen milik Grup Salim bergerak melemah pada perdagangan hari ini, […]
Garuda Indonesia Tunda Right Issue, Kenapa ya? PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menunda agenda persetujuan pemegang saham terkait penambahan modal […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.