China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Belakangan ini terdapat kasus viral mengenai individu yang menggunakan “uang panas” untuk melakukan investasi dan juga trading di pasar saham. Individu tersebut dikabarkan mengalami kerugian besar yang membuatnya berada di kondisi yang kurang baik.
Kasus tersebut mengingatkan pelaku pasar keuangan terhadap salah satu prinsip utama yaitu untuk menggunakan uang dingin saat terjun ke pasar. Namun bagi pemula istilah uang dingin masih terdengar awam sehingga akan dibahas dalam artikel ini.
Uang dingin merupakan sebuah istilah untuk uang atau dana yang kita miliki yang tidak memiliki keperluan penting. Istilah mudahnya adalah uang tersebut adalah uang yang menganggur atau tidak memiliki kegunaan penting.
Dana ini adalah dana yang digunakan saat investasi dan trading yang individu tidak keberatan untuk hilang. Maksud dari kata hilang adalah rugi dimana pemilik dana tersebut sudah menyiapkan dana itu untuk kemungkinan terburuk, yaitu kerugian.
Berbeda dengan uang panas, uang dingin merupakan dana yang aman untuk digunakan saat terjun ke pasar keuangan. Uang panas sendiri berarti adalah uang yang penting dimana umumnya tidak layak untuk digunakan ke suatu hal yang berisiko.
Contoh uang panas yang seringkali digunakan oleh pemula tanpa pengetahuan yang dalam mengenai pasar keuangan adalah uang pinjaman. Mayoritas pemula mengira bahwa pasar keuangan akan selalu memberikan keuntungan yang tinggi.
Walau sebagian dari pernyataan itu benar, mayoritas pemula seringkali lupa bahwa dalam potensi keuntungan tersebut terdapat juga potensi kerugian. Oleh karena itu, sering terlihat beberapa kasus dimana dana pinjaman hilang di pasar keuangan akibat kurangnya edukasi.
Baca juga: Apa Itu Proses Delisting Pada Bursa Saham Indonesia?
Kasus terparah yang baru saja meledak di masyarakat adalah penggunaan uang yang bukan miliknya untuk investasi. Uang panas ini akan sangat berbahaya akibat jika rugi, kasus akan menjadi lebih panjang, bahkan dapat berujung pada pidana.
Oleh karena itu, perlu disadari bahwa pasar keuangan, walau memiliki potensi keuntungan yang sangat besar, potensi kerugian juga sangat besar. Sehingga, penggunaan uang panas akan selalu berbahaya yang membuat penggunaan uang dingin sangat penting saat terjun ke pasar keuangan.
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.