Krisis Perbankan AS jadi Sentimen Positif untuk Kripto
Krisis Perbankan AS jadi Sentimen Positif untuk Kripto? Kenaikan harga kripto banyak dipengaruhi oleh krisis perbankan yang tengah terjadi di […]
Rupiah melemah 3 hari beruntun melawan dolar Amerika Serikat (AS) hingga Kamis kemarin. Mata Uang Garuda bahkan nyaris menembus lagi Rp 14.500/US$, sebelum mengakhiri perdagangan di Rp 14.490/US$ atau melemah 0,25%.
Tekanan bagi rupiah berisiko berlanjut pada perdagangan Kamis (9/6/2022), melihat indeks dolar AS yang masih dalam tren naik meski perlahan. Kemarin, indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini naik 0,22% dan berlanjut lagi 0,05% pagi ini.
Ada 2 hal yang dinanti pelaku pasar yang membuat dolar AS perkasa. Pertama data inflasi Amerika Serikat yang akan dirilis Jumat besok. Kedua, pengumuman kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) pekan depan.
Hingga rilis data inflasi dan pengumuman tersebut, rupiah masih akan cenderung tertekan.
Secara teknikal rupiah yang disimbolkan USD/IDR kembali melemah setelah menyentuh menyentuh rerata pergerakan 100 hari (moving average 100/MA100) di sekitar Rp 14.415/US$.
Pelemahan dalam 3 hari membuat rupiah kini berada di MA 50 sekitar Rp 14.480/US$.
Grafik Rupiah (USD/IDR) 1 Jam
Sebelum melemah 3 hari terakhir, rupiah memulai tren penguatan setelah menyentuh resisten kuat di kisaran Rp 14.730/US$ yang merupakan Fibonacci Retracement 61,8% 19 Mei lalu.
Fibonacci Retracement tersebut ditarik dari titik terendah 24 Januari 2020 di Rp 13.565/US$ dan tertinggi 23 Maret 2020 di Rp 16.620/US$.
Indikator Stochastic pada grafik harian bergerak turun dan sudah masuk wilayah oversold.
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Stochastic yang mencapai wilayah oversold tentunya berisiko membuat rupiah melemah.
Grafik Rupiah 1 Jam
Namun, stochastic pada grafik 1 jam yang digunakan untuk memproyeksikan pergerakan harian mulai turun setelah mencapai wilayah overbought.
Hal ini tentunya membuka peluang penguatan rupiah.
Selama tertahan di atas MA 50, melemah Rp 14.500/US$ sampai Rp 14.510/US$. Penembusan ke atas level tersebut akan membawa rupiah melemah ke Rp 14.535/US$ – Rp 14.550/US$.
Sementara jika mampu kembali ke bawah Rp 14.480/US$, rupiah berpeluang menguat ke 14.440/US$ hingga Rp 14.430/US$.
Baca juga: Indeks Dolar AS Anjlok 1,3%, Rupiah Siap Menguat?
Krisis Perbankan AS jadi Sentimen Positif untuk Kripto? Kenaikan harga kripto banyak dipengaruhi oleh krisis perbankan yang tengah terjadi di […]
Berita forex hari ini Dolar kembali menguat pada hari Selasa (21/03), namun masih berada di dekat level terendah lima minggu. […]
Harga Solana (SOL) hari ini pimpin penguatan nih! Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Selasa, […]
Ekonomi Indonesia pada 2023-2024 diyakini masih tumbuh tinggi, meskipun situasi global dipenuhi ketidakpastian. Khusus untuk 2023, akan bisa menembus pertumbuhan […]
Bitcoin to the moon lagi nih? Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya Senin pagi ini terpantau alami pergerakan harga yang […]
UBS Group AG mencari jaminan pemerintah sekitar USD 6 miliar atau setara dengan Rp 92,18 triliun (asumsi kurs Rp 15.364 […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.