BRI Buyback Saham Rp1,5 Triliun, Ini Jadwalnya
BRI Buyback Saham Rp1,5 Triliun PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berencana untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) senilai Rp […]
Indeks Dolar AS Anjlok, Rupiah Menguat?
Rupiah menghentikan pelemahan 2 hari beruntun melawan dolar Amerika Serikat (AS) Rabu kemarin setelah menguat 0,16% ke Rp 14.340/US$. Ditopang membaiknya sentimen pelaku pasar, sepanjang perdagangan kemarin rupiah tidak pernah menyentuh zona merah.
Penguatan rupiah berpeluang berlanjut lagi pada perdagangan Kamis (31/3) melihat indeks dolar AS yang kembali jeblok 0,62% kemarin. Dalam 2 hari, indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini sudah merosot sekitar 1,3%.
Saat sentimen pelaku pasar sedang membaik, dolar AS yang menyandang status safe haven menjadi kurang menarik.
Perkembangan perundingan damai Rusia dengan Ukraina menjadi salah satu yang menentukan apakah sentimen pelaku pasar masih akan terus bagus atau tidak. Selain itu, ada data aktivitas manufaktur dari China yang akan dirilis pagi ini, hal tersebut juga bisa memberikan dampak.
Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR masih di atas rerata pergerakan 50 hari (Moving Average 50/MA 50) 100 dan 200. Ketiga MA tersebut bergerak mendatar, yang menjadi indikasi rupiah bergerak sideways, apalagi sejak awal tahun membentuk pola Rectangle.
Batas bawah pola Rectangle berada di kisaran Rp 14.240/US$ dan batas atas di kisaran Rp 14.400/US$. Untuk melihat kemana arah rupiah dalam jangka menengah salah satu level tersebut harus ditembus.
Indikator Stochastic pada grafik harian bergerak naik dan mulai masuk wilayah overbought.
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Stochastic pada grafik 1 jam yang bisa menjadi sinyal pergerakan harian sudah turun tetapi belum masuk wilayah oversold, sehingga peluang penguatan rupiah masih terbuka.
Rupiah saat ini masih berada di support Rp 14.340/US$, selama tertahan di atasnya rupiah berisiko melemah ke Rp 14.370/US$, sebelum menuju Rp 14.400/US$ yang merupakan batas atas pola rectangle.
Sementara jika mampu menembus support, rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.320/US$ hingga Rp 14.300/US$.
Baca juga: Dow Jones Cetak Rekor, Apa IHSG Kena Imbas?
BRI Buyback Saham Rp1,5 Triliun PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berencana untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) senilai Rp […]
Bitcoin hari ini menguat? Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memprediksi harga Bitcoin hari ini dibuka fluktuatif namun menguat di […]
PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia dengan menggelar penawaran umum perdana saham (initial […]
Arab Saudi mulai jajaki CBDC nih~ Bank Sentral Arab Saudi (SAMA) mengatakan sedang melakukan eksperimen mata uang digitalnya dan saat […]
Kurs dolar hari ini, simak kabar berikut! Indeks dolar Amerika (AS) jeblok pada perdagangan Rabu pasca pengumuman suku bunga (The […]
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menjanjikan akan membagikan dividen sebanyak-banyaknya 50 persen dari laba bersih untuk tahun buku 2023. Direktur Keuangan […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.