Bitcoin (BTC) yang terus berfluktuasi menjadi faktor utama yang mendorong kenaikan harga rata-rata hingga 3 Maret 2020. Seiring dengan ini, kekhawatiran trader bertambah akan traditional markets.

Harga Bitcoin Jauh dari Kata “Menggembirakan”

Menurut data dari Coin360 dan Cointelegraph, pada 3 Maret lalu  memperlihatkan adanya gejolak harga volatilitas untuk BTC/USD, bertahan di angka 8,750 USD. 

Setelah mendapatkan 3.2% selama trading pada 2 Maret, bitcoin gagal menangani resistensi sebesar 9,000 USD. Angka 8,800 USD tetap menjadi ciri menonjol untuk para trader. 

Sementara mata uang kripto perlahan-lahan menambah keuntungannya, saham dan pasar lain mengadakan aksi besar-besaran sejak pekan ini dimulai. Dalam satu hari, Dow Jones telah melihat kehilangan terbesar yang pernah terjadi minggu lalu, kemudian meningkat lebih dalam sesi trading sebelumnya di sepanjang sejarah.

Baca juga: Grafik Harga BTC Mendekati Bullish Cross Melebihi $10.000

Kemajuan ini disertai sentimen di pasar global mengikuti berita bahwa pemerintah berencana untuk merangsang pertumbuhan dengan uang tambahan di samping virus corona.  Bank Sentral Amerika Serikat diberikan wewenang luas untuk menurunkan angka pada tahun 2020 secara signifikan. Akan tetapi, dilansir dari Cointelegraph, banyak komentator menganggap perilaku seperti itu di pandangan dangkal dan bodoh. “Ada yang mengatakan kepada saya bahwa ketika berada di tengah kepanikan global, terjadi pemotongan angka, analis pasar keuangan tidak bisa memotongnya,” kata Analis Pasar Keuangan, Mati Greenspan, dikutip dari Twitternya pada 2 Maret lalu.

Dampak Virus Corona Menjadi Perdebatan 

Investor Starup, Eric Dadoun setuju. “Ini lebih parah daripada masalah makro,” jawabnya kepada Greenspan.

Meskipun kelihatannya dampak virus corona pada Bitcoin masih menjadi topik perdebatan, ketidakpastian keuangan tampaknya sudah bisa membebani buoyant investment sebelumnya. Jumlah Bitcoin grup CME turun hingga 80% dibandingkan bulan lalu. Pada saat yang sama, teknik fundamental untuk jaringan Bitcoin tetap kuat. Pada 2 Maret 2020, dilansir dari Cointelegraph, kemungkinan besar kenaikan baru untuk mencapai hash rate akan menunjukkan sentimen positif miner berlanjut.

Baca juga: Bitcoin Bertahan di $7.800 Saat Virus Corona Jadi Pandemi