China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Laba bersih SMGR naik setelah mengalami penurunan total pendapatan selama sembilan bulan pertama tahun ini. Pada kuartal ketiga 2020 jumlah laba bersih PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) tercatat mengalami peningkatan menjadi Rp 1,54 triliun dari Rp1,29 triliun tahun sebelumnya.
Menurut Sekretaris Perusahaan, Vita Mahreyni, pada kuartal ketiga 2020 SMGR mampu mencatatkan laba bersih (konsolidasian) sebesar Rp 1,54 triliun. Padahal, selama periode Januari-September 2020 jumlah pendapatan SMGR menurun 8,9% secara tahunan menjadi Rp 25,62 triliun.
Beliau menyebutkan, kondisi pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan konsumsi semen nasional dan perlambatan proyek infrastruktur. Namun, perusahaan BUMN dengan SIG ini mampu menjaga kinerja dengan mencatatkan kenaikan laba bersih. Berdasarkan laporan keuangan, pada kuartal ketiga 2020 total beban pokok pendapatan ditekan menjadi Rp 17,39 triliun dari Rp 19,65 triliun. Sehingga, laba SMGR selama tercatat senilai Rp 8,23 triliun, lebih rendah dibanding 2019 sebesar Rp8,48 triliun.
Sementara itu, pada kuartal ketiga 2020 beban umum dan administrasi senilai Rp 2,21 triliun atau turun dari Rp 2,33 triliun. Selain itu, selama sembilan bulan pertama tahun ini SMGR juga sukses menekan beban keuangan menjadi Rp 1,76 triliun dari Rp 2,38 triliun. Sehingga, laba sebelum pajak penghasilan pada kuartal ketiga 2020 tercatat mencapai Rp 2,31 triliun, dengan beban pajak penghasilan sebesar Rp 767,64 miliar. Adapun laba per saham dasar SMGR pada kuartal ketiga 2020 meningkat menjadi Rp260 dari Rp218 per saham di kuartal ketiga 2019.
Jumlah ekuitas SMGR per 30 September 2020 tercatat Rp35,31 triliun atau mengalami peningkatan dibanding posisi per akhir 2019 yang senilai Rp 33,89 triliun. Sehingga, total aset perseroan hingga akhir Kuartal III-2020 mencapai Rp 80,22 triliun atau meningkat dibanding posisi per 31 Desember 2019 yang sebesar Rp 79,81 triliun. Oleh karena itu, saat ini kondisi perseroan sedang terlihat sangat baik dan dapat menjadi sentimen positif untuk saham perseroan untuk naik.
Pergerakan Harian Saham SMGR
Dapat dilihat bahwa sentimen ini nampaknya terlihat langsung pada saham SMGR hari ini akibat pembukaannya yang cukup tinggi. Hari ini saham tersebut masih terlihat bergerak naik hingga penutupan sesi pertama. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kondisi keuangan SMGR yang membaik dan juga IHSG yang terlihat naik hari ini. Sehingga kemungkinan naik masih sangat besar terutama untuk keluar dari zona konsolidasi antara Rp 9.655 dan Rp 9.113 akibat indikator RSI yang juga mulai naik dari zona netral dan pola candlestick bullish engulfing hari ini.
Baca juga: PT Mitra Investindo Tbk Berencana Rights Issue (HMETD)
Kemungkinan tujuan selanjutnya adalah pada Rp 9.655 yang jika berhasil dilewati dapat membawa ke Rp 9.925 sebelum ke Rp 10.179. Kemudian jika terus naik tujuan selanjutnya dapat mencapai Rp 10.669 sebelum naik ke Rp 11.211. Tetapi, jika ternyata turun kemungkinan batas pengaman berada di Rp 9.113 sebelum turun ke Rp 8.894. Jika terus turun, kemungkinan tujuan selanjutnya berada di Rp 8.589 sebelum turun ke Rp 8.285 dan terus turun.
Dilansir dari IPOT NEWS
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.