PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Rombak Susunan Direksi & Komisaris
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) merombak direksi dan komisaris. Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007 Letnan Jenderal Purnawirawan Sutiyoso resmi diangkat sebagai […]
Joe Biden baru saja menyampaikan pidatonya mengenai kondisi perekonomian dan juga kondisi ketenagakerjaan saat ini. Nampaknya pidato tersebt telah memberikan sentimen negatif kepada pasar keuangan akibat penurunan di mayoritas aset berisiko.
Presiden Amerika Serikat saat ini baru saja menyampaikan bahwa kondisi perekonomian masih terlihat relatif pelan untuk pertumbuhan. Kondisi tersebut tercermin dari kondisi ketenagakerjaan yang menurutnya masih perlu pengembangan lebih lanjut.
Oleh karena itu, dalam pidato terakhirnya yang terjadi pada dini hari pukul 00.15 WIB, ia menyampaikan beberapa hal. Hal tersebut disampaikan dengan tujuan untuk mendorong kondisi perekonomian agar pulih seperti sebelum pandemi.
Baca juga: Aset Berisiko Global Naik Setelah Memburuknya NFP, Dolar Australia Terdampak
Dalam pidato tersebut, ia menyatakan bahwa saat ini kondisi ketenagakerjaan perlu dorongan yang signifikan. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk masyarakat agar membantunya mendorong kondisi pertumbuhan.
Satu hal yang dianggap penting adalah ajakan untuk para pengelola bisnis dan pemilik perusahaan untuk meningkatkan kembali lowongan kerja. Ia merasa bahwa kondisi saat ini sudah mulai pulih sehingga lapangan kerja harusnya dapat naik kembali.
Namun, yang membuat kekhawatiran adalah dampak pernyataannya yang membuat para Angkatan kerja khawatir. Ia menyatakan bahwa para Angkatan kerja diwajibkan untuk mencari kerja dan tidak boleh menolak lowongan yang ada.
Akibatnya, saat ini menurut pernyataan Joe Biden, pihak yang menolak untuk mencari kerja dan mengambil pekerjaan yang tersedia akan dikurangi haknya. Hak yang dimaksud adalah hak terhadap dana bantuan yang selama ini disebar oleh Biden.
Nampaknya pernyataan tersebut telah membuat kekhawatiran akibat terjadi tekanan jual oleh ritel pada pasar saham dan crypto. Kekhawatiran muncul kemungkinan besar atas ketidakpastian dari kebijakan ini yang membuat masyarakat lebih memilih memiliki uang fiat.
Namun, kabar tersebut telah berhasil mendorong kondisi harga pasar keuangan untuk turun secara signifikan dengan mayoritas crypto yang tertutup turun. Selain itu, mayoritas saham juga tertutup turun dengan indeks Dow Jones yang tertutup turun setelah naik beberapa hari terakhir.
Dengan adanya pidato dari pihak bank sentral atau The Fed dan juga dorongan dari publikasi beberapa data yang akan datang nampaknya ketidakpastian akan meningkat. Publikasi data inflasi dan ketenagakerjaan dapat menjadi pendorong tekanan jual untuk berlanjut akibat ketidakpastian.
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) merombak direksi dan komisaris. Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007 Letnan Jenderal Purnawirawan Sutiyoso resmi diangkat sebagai […]
Wall street hari ini menghijau seiring pelaku pasar menghidupkan kembali reli pasar baru-baru ini yang melambat awal pekan ini. Pada penutupan […]
Bitcoin dan Ethereum Hari Ini, Check it out! Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan […]
The Fed Kerek Suku Bunga Lagi? Bank sentral Amerika Serikat (AS) merilis notula rapat kebijakan moneter edisi Juli saat menaikkan […]
CEO Terraform Labs Do Kwon akhirnya telah mengakui dirinya salah. Namun Kwon mengatakan dia tidak berbicara dengan penyelidik Korea Selatan. […]
Wall street melemah pada perdagangan Rabu, 17 Agustus 2022. Reli yang telah mendorong harga lebih tinggi sejak Juni tampak kehilangan tenaga. […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.