China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Bank Banten atau BEKSyang bekerja sama dengan Amazon Web Services, bakal segera meluncur.
Direktur Utama Bank Banten, Agus Syabarrudi mengungkapkan, saat ini perseroan sedang mengembangkan piloting layanan digital tersebut.
“Tidak dalam waktu lama kami akan menginformasikan [ke publik], sekarang proses piloting layaan digital,” kata Agus, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Selasa (7/9/2021).
Agus menambahkan, pandemi Covid-19 mempercepat industri perbankan untuk meluncurkan layanan digital agar bisa bersaing. Pasalnya, pembatasan sosial menyebabkan aktivitas perbankan harus dilakukan melalui gawai, tak lagi datang ke kantor cabang.
“Kami pun sebagai bank pembangunan daerah yang dimiliki Pemprov Banten harus bisa compete dengan market dan kami akan masuk ke layanan digital banking tersebut,” katanya.
Agus juga sebelumnya sudah melakukan pertemuan dengan Gubernur Banten, Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy, dan membahas sejumlah inisiasi yang bisa dikembangkan dalam layanan BEKS membentuk ekosistem keuangan di Banten.
Menurut dia, pengembangan layanan digital Bank Banten ke depan punya potensi yang besar. Selain captive market utama Bank Banten adalah kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), provinsi Banten juga dikeliling sejumlah industri strategis, seperti industri baja, industri petrokimia hingga pemain properti besar, ditambah fasilitas pendukung lainnya seperti bandara internasional dan pelabuhan.
“Secara demografi, Banten tempat transait Sumatera dan Jawa, banyak sekali potensi yang ada di sana, utara industri, selatan pertanian dan pariwisata, pengembang besar di sana. Potensi itu dipahami disadari untuk bisa menjadi pendorong kemajuan bank banten dan mendorong PAD [Pendapatan Asli Daerah],” katanya.
Menurut Direktur Utama Bank Banten, Agus Syabarrudin, nantinya BEKS akan mengembangkan ekosistem layanan digital, sehingga tidak hanya mengandalkan dari pendapatan bunga.
“Kita kembangkan ekosistem yang akan memberikan kontribusi bukan hanya pendapatan bunga, tapi juga fee based income. Pendapatan fee based income punya potensi cukup besar dengan tingkat risiko yang bisa dikendalikan,” kata Agus, dalam konferensi pers, Jumat (17/9/2021).
Perseroan menjalin kerja sama dengan PT Fortress Data Services (FDS) untuk menyiapkan layanan digital perseroan. Melalui FDS, nantinya Bank Banten mempersiapkan transformasi digital, baik bagi nasabah hingga operasional perbankan menggunakan teknologi dari Amazon Web Services (AWS).
Namun demikian, pengembangan layanan digital ini belum diarahkan untuk aplikasi super (super App).
Direktur Utama FDS, Sutjahyo Budiman mengungkapkan, transformasi yang disiapkan berupa digitalisasi proses. Namun, ke depannya, peluang untuk membuat super App tetap ada sembari melihat perencanaan dalam kurun waktu tiga bulan ke depan.
Baca juga: Amazon “Jajaki” Terima Bayaran Dengan Mata Uang Kripto
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.