China Geser Posisi Amerika di Asia Tenggara
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
The Fed atau Bank Sentral Amerika khawatir terhadap apa yang baru saja terjadi setelah pidato kepalanya, Jerome Powell. Beberapa saat setelah Jerome Powell memberikan pidatonya, tersebar kabar bahwa Presiden Amerika, Donald Trump, ingin menghentikan kebijakan fiskal ekspansif. Kabar ini membuat kekhawatiran dari pihak The Fed akibat pertumbuhan ekonomi akan melambat.
Presiden Donald Trump, baru saja menyatakan bahwa beliau ingin menghentikan pembahasan mengenai dana stimulus selanjutnya. Hal ini berarti bahwa dari pihak pemerintah tidak akan lagi memberikan dana stimulus melalui kebijakan ekspansifnya. Sehingga, hal ini membuat kekhawatiran dari Bank Sentral Amerika bahwa pemulihan ekonomi akan melambat.
Bank Sentral Amerika atau The Fed sendiri, masih memiliki pandangan ekspansif dalam kebijakan moneter untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan masih banyaknya tekanan dalam perekonomian yang menghambat pemulihan untuk terjadi. Selain itu dengan adanya target inflasi yang dikejar oleh The Fed, kabar bahwa kebijakan fiskal ekspansif akan dihentikan melalui dana stimulus membuat kekhawatiran.
Dari sisi bank sentral sendiri, pandangan masih terus kepada kebijakan ekspansif moneter. Namun, nampaknya bank sentral tidak akan menurunkan kembali suku bunga acuan dan akan mulai mencoba cara baru untuk terus mendorong perputaran uang. Walau kebijakan ekspansif moneter lainnya masih dilakukan, nampaknya tanpa bantuan kebijakan fiskal, dorongan ini akan kurang efektif. Sehingga, setelah pernyataan FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) kemarin, nampaknya kekhawatiran masih sangat terlihat besar.
Setelah adanya kabar tersebut pasar saham mengalami penurunan akibat sentimen negatif bahwa roda perekonomian akan melambat. Dampak negatif tersebut berputar pada kalangan investor bahwa uang yang beredar akan kembali melambat dan banyak pihak yang tidak akan mendapat bantuan dana. Sehingga, kabar ini juga memberikan sentimen negatif terhadap perekonomian Amerika secara menyeluruh karena kurangnya dukungan pada masyarakat.
Namun, dari sisi positif, kabar melambatnya kebijakan ekspansif dapat dinilai baik untuk nilai Dolar Amerika. Hal ini disebabkan akan melambatnya uang beredar yang akan meningkatkan nilai dari Dolar Amerika tersebut sehingga dapat menjaga nilai tukar. Tetapi apresiasi tersebut nampaknya juga akan berdampak buruk jika kondisi masyarakat tidak tertolong.
Baca juga: GBPUSD Mengarah Turun Akibat Kondisi Inggris dan Stimulus Amerika
Oleh karena itu, tugas pemerintah saat ini sangat berat, mengingat juga adanya beberapa kabar negatif seperti Donald Trump yang terserang Covid-19. Namun selain itu, pemerintah juga harus menentukan kebijakan yang tepat untuk membantu rakyatnya dan juga tetap menjaga nilai Dolar Amerika. Hal ini disebabkan Dolar Amerika yang terus tergerus nilainya dan terancam kehilangan status pengaman atau safe-havennya. Sehingga mengingat adanya pilihan yang harus dikorbankan tersebut, peran pemerintah sangat besar dan volatilitas dalam Dolar nampaknya masih akan terlihat beberapa waktu ke depan.
China Geser Amerika dari Asia Tenggara? Dalam lima tahun terakhir, pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia Tenggara mulai luntur, sementara […]
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah kembali sebesar 0,13% menjadi Rp15.000/US$ pada perdagangan hari ini, Rabu (31/5/2023). Pelemahan ini […]
Harga bitcoin (BTC) turun di bawah $28.000 selama sesi jam perdagangan AS pada hari Selasa (30/05). Akan tetapi, harga bitcoin […]
Apa itu Filecoin? Filecoin adalah jaringan peer-to-peer yang menyimpan file, menawarkan insentif ekonomi dan kriptografi bawaan untuk memastikan file disimpan dengan […]
Turis asing yang menggunakan kripto sebagai alat pembayaran di Bali akan “ditindak tegas,” otoritas setempat telah memperingatkan. Berbicara pada konferensi […]
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak pernah mengalami penguatan selama sebulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh debt […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.