Harga Token Shiba Inu Naik 34%, Apa Pendorongnya?
Harga token Shiba Inu (SHIB) meroket 34 persen. Dengan volume perdagangan menyentuh USD 3,41 miliar atau sekitar Rp 50,1 triliun […]
GBPUSD terlihat mengarah ke bawah akibat banyaknya hal yang terjadi yang menggoyahkan kedua pemilik pasangan mata uang ini. Amerika yang saat ini menghadapi beberapa masalah akibat dana stimulus dan Covid-19 serta Inggris yang mengalami permasalahan Brexit dan juga Covid-19 nampaknya membuat Pound Sterling (GBP) dan Dolar Amerika (USD) sangat volatil. Nampaknya dalam waktu dekat, pasangan mata uang ini akan mengarah ke bawah setelah beberapa kejadian baru.
Beberapa hari yang lalu Amerika baru saja digemparkan dengan sebuah kabar dari pemerintahan. Kabar tersebut berasal dari Donald Trump, Presiden Amerika, yang setelah pidato dari Jerome Powell, Presiden Bank Sentral Amerika, menyatakan akan menghentikan pembahasan dana stimulus. Hal ini berarti dana stimulus kemungkinan besar tidak akan dilanjutkan yang kebijakan fiskal ekspansif akan berhenti sementara.
Kabar ini membuat dampak yang cukup besar pada pasar, dimana walau bank sentral masih berdiri pada kebijakan ekspansif moneter, tanpa dorongan dari kebijakan fiskal efektivitas akan berkurang. Selain itu, dalam pidatonya, Jerome Powell juga menyatakan pandangan negatifnya terhadap perekonomian. Pernyataan beliau adalah perekonomian masih akan jauh untuk mengalami pemulihan akibat banyaknya hal yang terjadi.
Kabar ini telah membuat beberapa sentimen negatif terutama di pasar modal yang setelah pengumuman tersebut terlihat turun drastis. Namun, kabar ini justru membuat sentimen positif terhadap USD yang akibat akan mengurangnya kebijakan ekspansif, nilainya justru akan naik. Hal ini disebabkan oleh tidak bertambahnya persediaan USD sehingga meningkatkan nilainya kemungkinan dalam jangka panjang. Sehingga, hal ini dapat mengangkat USD terapresiasi terhadap salah satu mata uang utama lain seperti GBP yang juga sedang terimbas beberapa sentimen negatif.
GBP saat ini sedang tertekan mengingat ada beberapa hal yang terjadi di Inggris. Akibat adanya kesepakatan Brexit yang terus tertunda bahkan berpotensi gagal, banyak sentimen negatif terhadap perekonomian Inggris. Hal ini disebabkan banyaknya kerugian yang akan dialami oleh beberapa sektor jika perjanjian tidak terjadi. Sektor seperti peternakan, perikanan, otomotif, dan sektor lainnya yang mengandalkan perdagangan, terancam terdampak cukup berat.
Ditambah lagi dengan adanya Covid-19 yang masih menjadi permasalahan di Inggris yang menghambat perekonomiannya. Sehingga, saat ini banyak sentimen yang mendorong GBP turun, terutama akibat kebijakan ekspansif yang dibutuhkan untuk mendorong perekonomian
Pergerakan Harian GBPUSD
Oleh karena itu, kemungkinan besar, dengan adanya beberapa hal tersebut, GBPUSD akan terus turun. Selain itu, dukungan juga terlihat dari aspek teknikal yang nampaknya akan mendorong GBPUSD turun dalam waktu dekat. Untuk saat ini, pergerakan sedang naik namun terhalang oleh titik 1.29936. Titik ini menjadi penentu akibat pergerakan ditentukan setelah titik ini.
Kemungkinan besar, pergerakan akan gagal melewati titik tersebut sehingga akan membuat GBPUSD turun. Pergerakan besar yang baru saja keluar dari garis apresiasi besar, serta potensi pola double top yang terlihat dari titik penolakan batas atas pada 1.29936 beserta indikator Fibonacci juga mendukung pergerakan turun.
Baca juga: Presiden Bank Sentral Eropa Dijadwalkan Pidato Hari Ini
Jika turun, target selanjutnya kemungkinan besar berada pada 1.27067 sebelum terus turun ke 1.24813. Kemudian jika terus turun, pergerakan selanjutnya adalah ke 1.22695 dan kemudian ke 1.20645 sebelum kemungkinan jatuh ke titik terendah pada 1.14702. Namun, jika ternyata naik, target selanjutnya ada pada 1.29936 yang jika berhasil dilalui akan menuju ke sekitar 1.32532 sebelum ke 1.34172. Tetapi nampaknya kemungkinan besar bersama dengan adanya divergence pada indikator RSI, pergerakan akan sangat kuat untuk turun.
Harga token Shiba Inu (SHIB) meroket 34 persen. Dengan volume perdagangan menyentuh USD 3,41 miliar atau sekitar Rp 50,1 triliun […]
IHSG Awal Pekan di Zona Hijau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan awal pekan ini, Senin (15/8/2022) di zona […]
Ethereum naik ke level tertinggi dua bulan setelah pengembang berhasil menyelesaikan gladi bersih terakhir untuk peningkatan penting yang diharapkan selesai […]
Tren Investasi di Indonesia Semakin Meningkat, Namun Masih Kurang Literasi? Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan generasi muda di bawah […]
Saham Indofood Melemah Dampak Melonjaknya Harga Gandum Harga saham duo emiten konsumen milik Grup Salim bergerak melemah pada perdagangan hari ini, […]
Garuda Indonesia Tunda Right Issue, Kenapa ya? PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menunda agenda persetujuan pemegang saham terkait penambahan modal […]
© 2020 Trader Harian. 3th Floor, WTC 3, Jl. Jend. Sudirman, Kav 29-31, Jakarta, Indonesia 12920.